Zetizen.com - Berbagai konflik dan ulah teroris sering bikin stigma buruk untuk penganut suatu agama. Akhirnya, berbagai tindakan Diskriminasi pun kerap muncul di masyarakat. Baru-baru ini, penyanyi Park Joon Young mengungkapkan dukungannya ke publik perihal anti-diskriminasi terhadap wanita berhijab asal Uzbekistan di negaranya. Lalu, benarkah ada Diskriminasi terhadap muslim di Korea Selatan?
Buddha dan Kristen adalah agama dominan di Korea Selatan. Sebagian warga Korsel juga menganut paham Atheisme. Sedangkan populasi muslim kurang dari 1%. Nggak heran, kalau masyarakat Korea kurang familiar sama perempuan yang berhijab. Apalagi, sebagian besar muslim adalah warga pendatang atau imigran.
Baru-baru ini, seorang wanita Uzbekistan-Korea yang tidak disebutkan namanya muncul dengan isu menghebohkan. Melalui serial TV Hello, wanita asal Uzbekistan yang menikah dengan pria Korea itu mengaku dapat Diskriminasi gara-gara Hijab yang dikenakannya.
Saat wanita ini mengunjungi perpustakaan, Ia langsung dituduh teroris dan digeledah tasnya oleh seseorang. Ada juga pengalaman kurang mengenakkan saat supermarket, dimana seorang wanita tiba-tiba menarik hijabnya. Bahkan seorang tak dikenal pernah meneriakinya “Apa yang kamu kenakan di kepalamu?”
Wanita dalam acara TV ini pun menambahkan, kalau anaknya yang masih kecil dan juga memakai Hijab mengalami Diskriminasi serupa.
Mendengar cerita itu, Park Joon Young yang hadir pula dalam acara yang sama sebagai bintang tamu pun buka suara. Dengan tegas, penyanyi yang dikenal dengan nama Joon Park ini menyatakan dukungan pada muslim. Sebab, Joon Park pun pernah merasakan Diskriminasi sewaktu tinggal di Amerika.
“Ketika saya tinggal di Amerika, saya juga sering didiskriminasi. Pernah saat di supermarket, saya hanya boleh menunggu di counter karena pemiliknya takut saya adalah pencuri,” ujar Joon Park sebagaimana dilansir All K-Pop.
Park Joon Young ingin menekankan pada masyarakat Korsel supaya enggak memicu isu yang berkaitan dengan SARA. Terlebih, Joon Park pernah mengalami Diskriminasi juga.
“Pikirkan gimana kamu ingin diperlakukan di negara lain. Kamu memetik apa yang kamu pupuk,” tambah vokalis G.O.D. itu.
Dari 12 juta total turis yang mengunjungi Korsel tahun ini, 900.000 di antaranya adalah muslim. Mereka mayoritas berasal dari Indonesia dan Malaysia. Jumlah besar itu pun membuat Korsel berusaha bikin turis muslim makin nyaman buat traveling ke negaranya.
Ketua organisasi pariwisata Korsel pun mengklaim sendiri bahwa negerinya sebisa mungkin ingin membuat para turis muslim berasa ada di rumah. Khususnya, sekarang Korsel lebih aware sama kebutuhan pokok turis muslim yaitu makanan halal.
“Sekarang ada 130 restoran muslim, 14 diantaranya bersertifikat halal dan akan terus meningkat. Kita bahkan memiliki 15 masjid besar, ditambah 40 tempat ibadah yang tersebar di berbagai tempat wisata," jelas Jung Chang Soo, sang ketua organisasi sebagaimana dilansir Star2.
Well, semoga usaha Pemerintah Korsel untuk bikin nyaman para muslim juga diikuti oleh perkembangan rasa toleransi para warganya, ya. Agar kasus sang wanita Uzbekistan di atas nggak lagi dialami muslim lainnya.
Source: Star2, All K-Pop
Edited by Vera Khair