Zetizen-Punya hobi mengoleksi mainan mungkin terdengar biasa, tetapi bagaimana dengan men-custom mainan yang kamu punya. Dengan berbagai teknik, banyak seniman yang melakukan sculpting pada mainan yang mereka buat. Nggak terkecuali Silvia Tampi dan Teguh Tri Erdyan yang sudah cukup lama menggeluti bidang ini. Simak serunya memahat mainan sendiri, yuk! (c20/kch)
Singkatnya, Ev the Chick merupakan gambaran dari istri Teguh. "Dari luar, orang bakal lihatnya sebagai ayam yang lucu dan menggemaskan dari tampilannya. Namun, sebenarnya si Ev the Chick ini sosok yang kuat dan tangguh, loh!" cerita Teguh. Wah, ini nih yang dinamakan jangan menilai buku dari sampulnya.
"Pocong Mallow itu sebenarnya lahir dari keresahan saya yang takut banget sama pocong. Makanya, bentuknya dibuat seimut dan selucu mungkin dengan gabungan pocong dan marshmallow. Tujuannya, agar karakter ini bisa jadi "obat" bagi orang atau anak kecil yang takut hantu. Dengan begitu, mereka nggak takut lagi karena sebenarnya hantu itu ciptaan imajinasi kita," tutur Teguh Tri Erdyan, Custom Toys artist yang berkarya sejak 2017.
Dengan mengangkat karakter- karakter wayang, Silvia Tampi, Custom Toys artist yang memulai hobinya sejak 2008, ingin masyarakat. Indonesia tidak lupa dengan kearifan lokal yang dimiliki. "Budaya yang kita miliki juga nggak kalah bagus dengan budaya-budaya dan karakter-karakter dari luar, loh," ujarnya. Salut!
Menurut Teguh, sejak 2017, minat orang Indonesia terhadap Custom Toys cukup meningkat. "Apalagi, dengan berdirinya Museum of Toys yang memang visi-misinya menggabungkan toys artist dan toys enthusiast dalam satu wadah, makin banyak yang tergabung dalam bidang ini," tutur Teguh.
Sementara itu, untuk komunitasnya, Silvia mengungkapkan bahwa anggotanya tersebar di beberapa kota di Indonesia. "Untuk komunitasnya, mungkin relatif untuk dikatakan besar atau kecil. Yang penting, kita sesama penghobi dengan passion yang sama berusaha saling support dalam berkarya," tutur Silvia.
Menurut Silvia Tampi yang sudah sekitar dua tahun full- time di bidang toy designer, seorang seniman Custom Toys juga bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari bidang ini. "Kalau ditekuni dengan skill dan marketing yang seimbang, pasti lebih dari cukup," ungkap Silvia.
Teguh menjelaskan, saat ini sudah banyak toys artist Indonesia yang hidup hanya dari bikin mainan custom. "Memang harus lebih banyak usaha sebelum bisa sampai ke sana. Pasarnya aja masih lebih banyak di luar negeri," ujar Teguh saat ditanya soal penghasilan dari bidang yang mulai banyak diminati ini.
Karena kita bisa bebas berkreasi dengan karakter masing-masing, akhirnya para seniman Custom Toys ini dapat memberikan "nyawa" lebih untuk karakter mainan mereka. Contohnya saja, karakter Pocong Mallow dan Ev the Chick milik Teguh yang menggambarkan dirinya sendiri dan sang istri.
Teguh maupun Silvia menuturkan bahwa modal yang dibutuhkan untuk terjun ke hobi ini sebenarnya cukup terjangkau. "Untuk pertama dulu, bisa pakai clay sebanyak 1 kg dan alat-alatnya pun kurang dari 100 ribu. Jadi, cukup terjangkau buat yang mau coba- coba dengan biaya seminim mungkin," jelas Teguh.