Zetien.com - Sejak 2014, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menetapkan Surabaya sebagai Kota Literasi. Selama ini, Literasi biasanya dentik dengan membaca dan menulis. Tapi taukah kamu kalau sebenarnya literasi lebih dari sekadar itu?
Menurut Melisa Mariani, salah satu anggota dari Blog Buku Indonesia, Literasi adalah salah satu cara kita memperkaya diri dari segi intelektual maupun mental atau jiwa emosional. Jadi, hanya dengan membaca buku, kita juga bisa merasakan bagaimana keadaan di luar lingkungan kita. Misalnya, saat membaca Les Miserables, kita jadi bisa memahami bagaimana rasanya menjadi kaum papa hanya lewat membaca.
Tak hanya itu, literasi ternyata juga sangat mempengaruhi perkembangan bangsa. Seperti yang disampaikan Akhyari Hananto, founder dari GNFI (Good News From Indonesia) dalam acara di-'sku-shio kemarin.
Contohnya negara Jepang. Hanya dalam waktu 11 tahun setelah Negaranya luluh lantak di bom atom sekutu, Jepang berhasil menciptakan kereta tercepat di Dunia. Tak lain dan tak bukan karena selama sebelas tahun tersebut, Jepang menjejali anak mudanya dengan informasi yang mendidik. Nah bagaimana dengan Indonesia? Bukankah negara kita juga bisa melakukan hal demikian, bukan?
Sayangnya, minat untuk membaca di negara kita ternyata sangat rendah. Hanya 1 berbanding 1000 orang. Sedangkan di Jepang, minat baca mereka sangat tinggi. Dari 100 orang, 82 nya mengaku punya minat baca yang serius. Jauh sekali ya?
Jadi, bagaimana caranya kita bisa mengembangkan bangsa kita? Tentunya dengan mengenalkan budaya literasi dengan intensif ke masyarakat. Gagasan inilah yang membuat Surabaya Youth mencetuskan ide membuat literaturia sebagai acara yang dibuat untuk menunjukkan bahwa Literasi itu menyenangkan dan lebih dari sekedar membaca dan menulis saja.
Di acara ini kita di tunjukkan bagaimana cara kita tetap mengembangkan gerakan literasi dengan media masa. seperti yang dijelaskan salah satunya oleh Mutia Prawitasari, penulis dari buku Teman Imaji yang memulai karirnya melalui akun jejaring sosial Tumblr.
Ia mengajak kita semua untuk mulai membiasakan bercerita. Termasuk dalam konten sosial media. Misalnya, saat memposting foto di Instagram, berilah caption yang menceritakan foto tersebut.
Tak hanya itu, salah satu dari beberapa acara menarik yang ada di literaturia Festival kali ini adalah Chatterbus. Sesi ini adalah salah satu cara unik literaturia untuk memberikan informasi tentang Literasi.
Chatterbus adalah sesi talkshow yang dikemas secara unik. Peserta mengikuti talkshow didalam bus sambil dibawa berkeliling Surabaya. Pada sesi ini, Bernard Batubara menjadi pengisi acaranya. "Sekarang ini kita perlu cara-cara unik untuk mengembangkan gerakan Literasi ini, salah satunya adalah sesi chatterbus ini." Ucapnya.
Nah, lewat acara ini banyak orag awam yang akhirnya tahu kalau literasi itu nggak hanya membaca dan menulis. Acara literaturia ini juga menjadi salah satu menyadarkan masyarakat akan pentingnya Literasi untuk generasi sekarang. Overall, jika acara ini berlangsung kembali dalam waktu dekat, aku berani jamin ini adalah event yang paling worth it untuk kalian datengin! (puti/giv)
Penulis: Puti Intan Pramata Puspa Seruni
SMA Trimurti