Are You a Zetizen?
Show Menu

Makna di Balik Amarah Orang Tua Terhadap Anak

Diana Hasna Diana Hasna 07 Nov 2016
Makna di Balik Amarah Orang Tua Terhadap Anak

 

Walau nyebelin, omelan ortu yang suka bikin kita bertengkar sebenarnya punya makna di baliknya.

Foto: NBCNews

 

Zetizen.com – Heran deh, cuma karena kesalahan-kesalahan sepele kayak lupa taruh dasi dimana, atau karena malas-malasan di hari minggu, kita bisa diomelin habis-habisan sama orang tua. Emang bikin sebel, tapi ternyata di balik setiap kemarahan ortu, ada makna yang tersirat loh. Misalnya, kayak omelan ortu berikut yang pasti pernah kamu alami deh. Simak, ya!

 

“Nyari barang tuh pakai mata bukan pakai mulut”

Padahal, niat kalian cuma murni bertanya dimana letak barang yang hilang. Eh, yang ada malah kena omel karena bertanya. Ajaibnya, orang tua khususnya mama selalu tau atau berhasil menemukan barang yang dimaksud.

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah jangan bertanya sebelum coba mencari. Apalagi, kalau mencarinya sambil nge-dumel sendiri. So, cobalah cari terlebih dahulu  dengan teliti. Kalau emang nggak ketemu, mungkin kamu bisa bertanya ke kakak-adik, atau siapapun selain ortu. Cari aman aja deh biar nggak berisiko kena omel. Oke?

 

“Mentang-mentang hari Minggu males mandi!”

Di hari-hari lain, kita udah disibukkan sama segudang kegiatan. Mandi pun serasa jadi hal yang super mainstream dilakukan. Makanya, hari minggu sering kita jadikan hari bermalas ria. Tapi jelas, ortu pasti nggak suka nih ngeliat anaknya malas-malasan walau cuma sehari aja. Apalagi mereka pasti berasumsi mandi bukanlah hal yang susah dilakukan.

Ada dua kemungkinan ortu selalu marah dalam situasi ini. Pertama, bau badanmu begitu menyerbak dan bikin satu rumah ingin pingsan. Kedua, ortu kalian nggak mau melihat anaknya kumel nggak karuan. Jadi lebih baik, lekaslah mandi saat mendengar suruhannya. Sebelum perintah itu berubah jadi amarah dan mengganggu ketentraman hari Minggu kalian.

 

“Baru juga pulang, udah mau kelayapan lagi”

Entah gimana 'standar jam di rumah' yang para orang tua tentukan. Hingga bisa-bisanya menebak kalau kita baru pulang, padahal seharian dirumah. Ckck.. Positif thinking aja, guys. Mereka mungkin lagi merindukan kebersamaan bareng kalian. Jadi, sempatkan lah berada dirumah atau family time. Kalau salah sangka muncul seperti dugaan ortu yang bilang kamu kelayapan terus, coba yakinkan kalau kegiatan kalian memang bermanfaat dan baik untuk dilakukan. Eits, asal jangan bohong aja loh, ya! 

 

“Mama-Papa kok nggak pernah lihat kamu belajar, ya?”

Ini pertanyaan mematikan sekaligus sindiran ampuh bagi kalian. Padahal gilirannya kita lagi belajar, orang tua kita nggak tanya atau ngecek ke kamar. Eh.. giliran lagi main gadget, mereka langsung nge-judge kita nggak pernah belajar. Padahal guys, ini adalah pertanyaan yang harus dijawab dengan argumen kritis.

Misalnya, ketika lagi main PS dan tiba-tiba kalian ditanya seperti itu, coba deh jawab gini “Aku lagi membuktikan ma, kalau pengaruh bermain game terhadap remaja tuh bisa meningkatkan kinerja otak”. Dengan dibarengi hasil ujian dan rapor yang indah, dijamin deh mereka dengan senang hati membiarkan kalian tetap bermain game.

Atau bisa jadi, di momen seperti ini menandakan komunikasi antara kamu dan ortu itu kurang terjalin baik. Coba deh, sesekali curhat soal pelajaran atau cerita tentang kesulitan dan kemudahan ujianmu di sekolah. Dari sini, ortu jadi tahu kalau anaknya juga peduli dengan kegiatan akademisnya. Yaa.. walau sambil hobi main juga sih.

 

“Ini kamar apa kapal pecah sih?”

Sampai sekarang, belum ada gambaran pasti gimana kondisi kapal pecah. Apakah benar seperti kondisi kamar kita yang dijudge ortu atau nggak? Yang pasti, kalau ortu sudah ngomel kayak gini, bergegaslah akting (sok) sibuk merapikan kamar. Hal ini untuk mencegah omelan kedua keluar, kayak “Kalau orang tua ngomong tuh dengerin”. Duh, kalau kalimat ini terucap, bisa tambah panjang tuh durasi ngomel time-nya ortu.

 

Yaa.. namanya juga orang tua, senyebelin apapun omelannya, tetap aja kemarahan mereka adalah demi kebaikan kita juga. Buat kamu yang masih jengkel suka kena omel, boleh deh curhat di kolom comment di bawah ini. Biar lega, bray!

 

Edited by Vera Khair

RELATED ARTICLES

Please read the following article