Zetizen.com - Pernahkah kamu membayangkan terbang? Melayang-layang menembus dinding, menyapa "mereka" yang tembus pandang, hingga mengintip apa yang dilakukan pacar tanpa terlihat? Fenomena itu disebut out of body experience (OBE) atau lepasnya roh/jiwa dari tubuh. Bukan fantasi, hal ini sering dirasakan anak indigo. Seperti apa rasanya?
"Waktu itu, aku lagi hangout di salah satu mall sama teman-temanku. Setelah dari parkiran, aku lewat lorong panjang yang mengarah ke sebuah lift. Tiba-tiba, di belakangku ada sosok wanita bertubuh tinggi. Rambutnya yang panjang nggak bisa menutupi panah yang menancap di kepalanya. Karena sering melihat 'mereka', aku cuek aja.
Lalu, aku nongkrong di kedai kopi sambil main handphone. Entah gimana caranya, tiba-tiba aku bisa melihat diriku sendiri. Posisinya, aku lagi terbang. Whoa! Karena termasuk pengalaman pertama, aku senang deh bisa keliling mall tanpa harus capek jalan. Bisa window shopping tanpa perlu takut diusir petugas toko pula! Tapi, situasi berubah waktu aku mencoba terbang ke atas.
Bukannya menemukan langit, aku justru aku menemukan tempat lembab dengan pohon mati. Di sana ada sesosok manusia bermata kuning. Spontan aku balik ke badanku yang ternyata sudah dikuasai mahluk lain! Kami sempat berebut badan selama 30 menit hingga akhirnya aku berhasil. Ternyata, aku sudah menghabiskan waktu hampir dua jam untuk 'terbang'!"
| Cerita dari: Qissy Presea, Universite Rennes 2, Bretagne, Prancis
"Sensasi terbang itu asyik. Oleh karena itu, aku sering banget melakukannya. Apalagi, aku nggak terbang sendiri karena "mereka" selalu menemaniku ngobrol. Suatu hari, aku keasyikan jalan sampai nggak sadar ada di suatu desa yang asing banget. Di desa itu lagi ada pesta besar. Berbagai macam makanan lezat disajikan untuk para tamu.
Waktu aku duduk dan hendak menyantap makannya, mendiang Mama datang. Mama yang sudah meninggal 15 tahun lalu itu memintaku pergi dan berpesan buat jangan pernah datang ke desa itu lagi. Aku pun nurut. Tapi uniknya, kejadian terbang yang aku rasakan itu terus berulang. Misalnya, malam ini aku pergi ke suatu tempat, besoknya ke tempat baru. Dan lagi-lagi, mediang Mama datang dan mengingatkanku untuk jangan jauh-jauh dari tubuh. Takutnya ada hal lain yang menguasai tubuhku."
| Cerita dari: M.R Nindho, SMK Pelita Nusantara 1 Semarang
"Akhir Oktober kemarin, aku bangun tidur dengan sakit kepala luar biasa. Untuk meredakannya, aku memilih buat tidur. Beberapa menit kemudian, aku bangun. Tapi, aku berada di ruangan serba putih dan super duper luas. Karena nggak ada siapapun, aku lari kesana-kemari. Anehnya, aku justru bertemu dengan beberapa orang yang benar-benar mirip aku!
Ada yang duduk, jalan, terbang, dan lari. Kuhampiri salah satunya dan dia langsung menunjuk aku yang lagi terbaring lemah di kasur. Di sekelilingnya, keluargaku terlihat sedih dan menungguku bangun. Waktu tanya aku kenapa, dia malah membawaku ke tempat yang gelap banget.
Dia bilang aku harus kembali. Setelah bilang seperti itu, dia menghilang. Aku pun berjalan meskipun nggak tahu harus kemana. Ternyata, di ujung jalan ada cahaya putih yang silau banget. Waktu jalan ke dalam cahaya itu, aku langsung bangun. Kata Ibu, aku udah nggak sadar selama empat jam. Anehnya, denyut nadiku ikut berhenti selama aku "tertidur" itu."
| Cerita dari: Lely Sholihah, Tasikmalaya