Zetizen.com - Baru-baru ini, hubungan antara presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan mantan Presiden Barrack obama sedang jadi topik hangat. Gara-garanya, trump menuduh sang mantan Presiden pernah melakukan penyadapan di kediamannya, trump Tower. Sebagai seorang presiden, trump merasa kalau tindakan obama tersebut sangat nggak etis dan melanggar hukum. Uniknya, meski yang namanya penyadapan memang secara eksplisit melanggar hukum, ternyata praktik intelijen satu ini justru jadi andalan dan banyak dilakukan oleh berbagai kekuatan politik. Nih beberapa contoh kasus penyadapan terkenal yang sukses bikin heboh waktu terungkap.
Penyadapan Uni Soviet di Masa Perang Dingin
Sejarah konflik pernah mewarnai hubungan diplomatik Uni Soviet dan Amerika Serikat. Antara periode tahun 1947-1991, kedua negara adidaya ini bahkan terlibat dalam perang dingin. Ideologi kedua negara pemenang perang dunia II yang berbeda ini, menyebabkan hubungan keduanya langsung memburuk setelah perang dunia II usai. Karena pertikaian ini pula, Uni Soviet ternyata terbukti pernah melakukan penyadapan pada pihak AS loh.
Salah satu yang paling mencengangkan, adalah ditemukannya alat penyadap elektrik bernama Chrysostom di ruangan duta besar AS di Moskow pada tahun 1952. Alat berbentuk mikrofon ini ditempel pada sebuah pajangan yang dihadiahkan Uni Soviet untuk dubes AS. Diduga, alat itu udah terpasang di ruangan itu selama empat masa bakti duta besar AS. Akibatnya, selama masa itu pula, Uni Soviet bisa mempelajari semua rencana duta besar AS bahkan sebelum rencana itu sampai ke meja presiden. Waduh, untung nggak sampai menimbulkan perang dunia ketiga ya!
Berbagai kasus penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika
Tahun 2013 lalu, dunia sempat digegerkan seorang pria bernama Edward Snowden. Snowden, yang merupakan mantan agen National Security Agency (NSA), justru berbalik membocorkan rahasia-rahasia dari badan intelijen milik Amerika Serikat tersebut. Dari dokumen bukti yang dia serahkan pada jurnalis surat kabar The Guardian, terbongkarlah berbagai ‘dosa’ penyadapan ilegal yang selama bertahun-tahun ternyata dilakukan oleh NSA.
Ternyata, NSA punya akses untuk mengetahui semua panggilan telepon masyarakat Amerika Serikat tanpa terkecuali. Dokumen Snowden juga membongkar kalau NSA pernah melakukan operasi bernama Xkeyscore, yang memungkinkan mereka menyadap setiap aktivitas di dunia maya. Nggak cuma itu, NSA juga terbukti memblokir dan menyimpan beberapa panggilan antar negara. Akibat bocornya ‘dosa’ intelijen ini, Presiden obama akhirnya memangkas wewenang NSA dan membatasi keleluasaan mereka dalam melakukan operasi-operasi rahasia.
Penyadapan Australia pada Pejabat Indonesia
Masih berkorelasi sama kasus penyadapan sebelumnya, pembocoran rahasia NSA oleh Snowden ternyata juga menguak fakta-fakta penyadapan lain. Salah satunya, adalah penyadapan intelijen Australia pada beberapa pejabat pemerintahan Indonesia yang diketahui pernah dilakukan pada tahun 2009. Australia melakukan penyadapan panggilan telepon beberapa nama besar Indonesia, dan menyerahkan hasil sadapannya itu pada NSA.
Hal ini jelas membuat gempar. Nama-nama besar kayak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, Boediono, hingga Jusuf Kalla disebut-sebut menjadi ‘korban’ penyadapan ini. Peristiwa ini sempat membuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia memanas. Duta besar Indonesia untuk Australia pada masa itu, Najib Riphat, langsung ditarik pulang ke Indonesia. Begitupun sebaliknya, Australia nggak mau mengakui kesalahannya dan ikut menarik duta besarnya dari Indonesia. Tapi, ketegangan ini akhirnya bisa diselesaikan dengan adanya kompromi dari kedua badan intelijen negara.
Penyadapan Donald trump oleh Obama
Berbeda dari kasus penyadapan lain yang udah terbukti, kasus terbaru ini justru masih menimbulkan kontroversi. Sabtu (4/3) kemarin, Presiden Donald trump membuat heboh dunia maya karena membuat tweet berisi tuduhan penyadapan yang dilayangkan pada mantan Presiden Barack Obama. Menurut Trump, obama telah melakukan penyadapan panggilan di kediamannya, trump Tower, pada masa-masa menjelang pemilihan umum tahun lalu.
Hal ini jelas dibantah secara tegas oleh Obama. Bahkan, beberapa petinggi gedung putih juga menegaskan kalau seorang Presiden pun nggak bisa sembarangan memerintah orang untuk melakukan penyadapan. Sampai sekarang, kasus ini masih jadi teka-teki dan sedang diselidiki lebih lanjut oleh badan intelijen Amerika Serikat. Malah, ada dugaan kalau cuitan trump ini hanya merupakan pengalihan isu karena trump dianggap telah mendapat bantuan Rusia dalam memenangkan pemilu. We’ll see the truth, right?
Source: dailymail, independent
Editor: Bogiva