Zetizen.com - Menerima telepon dan pesan spam emang menyebalkan. Apalagi kalau ternyata, itu adalah nomer telepon pribadi yang udah kamu sayang-sayang dari lama. Mau ganti jelas malas dan repot, tapi kalau dibiarkan, risih. Hmm, cara satu-satunya mungkin cuma memblokir dan berharap nggak lebih banyak lagi pesan spam yang masuk.
But wait, kalau cuma berharap dan berdoa, bisa jadi usahamu kurang. Sebab, kemungkinan besar, bocornya data-data kontakmu itu terjadi akibat pencurian data yang nggak kamu sadari. Nah, biar kamu lebih hati-hati, simak deh modus pencurian data yang bisa aja terjadi sewaktu-waktu berikut ini.
Pengisian Pulsa Elektrik
Salah satu pembocoran data yang paling sering dilakukan tanpa sengaja adalah saat kamu mengisi pulsa elektrik. Kamu yang mengisi pulsa elektrik di counter pulsa, pastinya harus menuliskan nomormu di kertas atau buku milik sang penjual. Nah, deretan nomor yang udah tertulis di buku ini selanjutnya bakal sangat mudah buat dimanfaatkan oleh oknum nggak bertanggung jawab buat menyebar SMS spam, bahkan penipuan. Buat mengatasinya, coba deh pertimbangkan untuk beli pulsa dengan voucher atau menggunakan atm.
Tes Produk
Pernah disuruh mengisi data diri setelah mencoba tester suatu produk? Wah hati-hati ya! Karena bisa saja data diri kamu itu disalah gunakan. Coba deh kamu pikir, sebenarnya nyobain tester sama ngasih data diri itu nggak ada hubungannya. Udah jels kalau data diri kamu bakal dijadikan target marketing atau pemasaran selanjutnya. Psst... tim Zetizen udah membuktikan sendiri loh yang satu ini. Setelah mencoba teseter produk suatu minuman dan mengisi data diri yang katanya untuk survei, beberapa hari kemudian, mulai masuk tuh SMS-SMS promosi dari produk yang sama.
Login di Website Palsu
Lagi asik berselancar di sosmed, tiba-tiba halaman berganti halaman login. Wah, kalau mengalami hal ini, kamu harus waspada, Guys! Sebab, hal ini bisa jadi salah satu modus pencurian data. Dengan memanfaatkan website palsu yang punya tampilan mirip asli, seorang hacker bisa mendapatkan data-data pribadimu yang kamu masukkan secara nggak sengaja. data diri yang ada di email kamu pun secara otomatis ditampung oleh server sang hacker yang siap menggunakannya untuk berbagai macam kepentingan. Kadang socmed kamu juga bisa di hack dan nggak bisa dibuka lho! Serem kan? Maka dari itu mulai sekarang tingkatkan kewaspadaan kalian!
Pengisian Formulir Pendaftaran Di Mall
Banyak booth-booth produk yang sekarang menawarkan jasa mereka di Mall-mall. Uniknya, nggak hanya menawarkan jasa, mereka juga seringkali menyebarkan brosur dengan kolom data diri yang harus diisi. Kalau menemukan hal ini, mending kamu hati-hati deh. Sebab, data diri yang kamu isikan nantinya bakal jadi sasaran marketing mereka. Dan jika kamu nggak membaca syarat penggunaan dengan detil, bisa saja mereka memang nggak menjanjikan bahwa datamu aman dan nggak bakal disalahgunakan.
Undian Berhadiah
Hati-hati dengan undian berhadiah yang dilakukan oleh oknum yang tidak resmi alias illegal. Pasti syarat untuk ikut undian berhadiah adalah dengan cara mengisi formulir data diri yang mereka berikan. Terus mereka akan bilang bahwa formulir itu akan diacak dan dipilih beberapa sebagai pemenang. Nah, kalau kamu nggak bisa memastikan datamu bakal aman di tangan mereka, mending nggak usah ikutan deh. Daripada udah nggak menang, kamu malah jadi sebal karena banyak spam yang masuk ke nomormu.
Well, itu tadi beberapa contoh modus pencurian data yang ada disekitar kita. Namun sayangnya, masih jarang diantara kita yang ‘sadar’ akan adanya penipuan-penipuan seperti ini. Mulai saat ini, sebagai generasi muda yang cerdas kita wajib untuk waspada dan tidak memberikan data diri kita sembarangan. Kalau kamu pengin lebih tahu soal modus jual beli database kontak ini, baca aja halaman Zetizen koran Jawa Pos edisi Sabtu (18/3).
Editor: Bogiva