Zetizen.com - Ngomongin tentang dunia yang ideal emang seru ya! Ide-ide yang masuk keren-keren deh! Too bad cuma ada 10 pemenang yang berhak mendapatkan custom notebook dari @buddybooks. Inilah dunia ideal menurut Zetizen pemenang weekly challenge 27 (bagian II).
Saya selalu berimajinasi tentang dunia impian saya. Yaitu, dunia yang adil, tentram, damai, dan jauh dari polusi. Berbanding 180 derajat dari kondisi dunia saat ini. Dimana perdamaian sudah jarang kita temui, peperangan dimana-mana, polusi, dan kerusakan alam terjadi di seluruh penjuru dunia akibat keserakahan manusia. Terlepas dari kondisi itu, saya kerap memimpikan dunia baru dengan beberapa aspek kehidupan seperti:
Sumber Daya Alam Unlimited. Seperti paket internet yang saya gunakaan saat ini, UNLIMITED, agar tidak ada lagi peperangan akibat perebutan wilayah, sumber daya, dan lain sebagainya.
Bangunan indah di setiap jengkal wilayah. Jadi, tidak susah mencari spot foto bagus untuk feeds Instagram. Setiap jalan, cekrek. Lari sedikit, "Wah, aesthetic nih!", cekrek lagi. Awkarin banget lah!
Baling-baling bambu. Dengan begitu, tidak ada polusi dari asap kendaraan. Selain itu, kita juga bisa menikmati keindahan kota dari atas tanpa perlu mengumpulkan uang untuk membeli drone.
Laut mati yang seperti susu. Perpaduan air laut yang bisa membuat kita mengapung. Tapi, rasanya bukan asin seperti garam, melainkan manis seperti susu. Jadi, kita tidak perlu takut tenggelam setiap mandi di air. Lalu, saat asyik berenang bisa sekaligus minum susu.
Setiap orang punya kantong ajaib Doraemon. Dengan begitu, semua orang bisa bahagia tanpa harus mencari uang. Kalau pengen sepatu, langsung ambil dari kantong ajaib Doraemon.
Jomblo tidak dihina. Beda seperti dunia saat ini dimana jomblo sangat dikucilkan dan seakan ditinggalkan dari peradaban.
- Dimas Budi U., SMAN 7 Mataram [FOLLOW]
Dunia ideal versi saya adalah sebuah dunia dengan satu orang pemimpin. Dia adil dan bijaksana. Tidak perlu sistem negara dengan aturan berbeda. Setiap negara hanya punya satu aturan yang dibentuk sang pemimpin berdasarkan suara rakyat. Jika ingin ke negara lain, kita tidak perlu repot mengurus paspor dan visa. Pesawat, bus, kereta api, ojek, dan kapal merupakan milik negara. Siapapun bebas naik secara gratis. Tapi, semua orang harus bayar pajak agar bisa menikmati fasilitas umum.
Selain itu, semua orang memakai mata uang yang sama. Harga barang di setiap negara pun sama. Saya juga ingin seluruh dunia bebas sampah dan korupsi. Setiap anak mendapatkan pendidikan layak, baik yang tinggal di desa maupun kota. Rakyat hidup makmur tanpa kemiskinan dan kriminalitas. Mengenai pelanggaran aturan, setiap orang tidak dipenjara, melainkan dikenai sanksi sosial.
Rakyat berhak memberhentikan pemimpin yang tidak melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Masa jabatan disesuaikan kinerja. Jika kinerjanya baik, maka dia berhak terus memimpin seluruh dunia. Jika tidak, maka diadakan pemilu raya. Setiap rakyat juga wajib taat lalu lintas dan antre dengan baik. Begitulah negara yang ideal bagi saya. Negara yang tertib, aman, dan teratur.
Ardela Putri Azhari, Universitas Syiah Kuala Aceh [FOLLOW]
Belakangan ini sering terjadi perselisihan antarsahabat ataupun dengan pasangan karena gadget. Tidak heran kalau ada yang bilang gadget bisa mengalihkan dunia. Sebab, saat ini gadget sudah menjadi kebutuhan primer. Oleh karena itu banyak dampak yang ditimbulkan dari penggunaan gadget secara berlebihan. Dari situ aku mulai berkhayal tentang dunia idealku, dunia dengan undang-undang khusus terhadap penggunaan gadget. Kira-kira seperti ini isinya:
Siti Hardianti B., Universitas Negeri Gorontalo [FOLLOW]
Aku pengen menciptakan dunia yang penuh kejujuran dan menghilangkan dunia penuh drama. Why? Because I think sekarang ini aku hidup di dunia penuh drama dan tidak kejujuran sana sejaku. Maksudnya penuh drama itu apa sih? Maksudnya, aku muak banget melihat orang di sosmed yang bilang A dan dikoar koarin gitu, eh pas di dunia nyata dia bilang B seolah olah dia bukan penulis cerita A di sosmed.
Kenapa aku penget dunia kejujuran? Look at them yang telah diberi amanah Tuhan, namun disia-siakan demi gaya hidup. Memang, aku sendiri belum sepenuhnya menerapkan "kejujuran" dalam hidupku. Tapi, setidaknya aku pengen dunia ini penuh kejujuran agar aku terbiasa dan agar aku bisa meneladani sikap "mereka" yang diberi amanah itu.
Vega Ayu Putri H., SMAN 11 Surabaya [FOLLOW]
Pasti seru seandainya dunia ini berisi orang-orang kreatif dalam berinovasi dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan begitu, dunia tidak akan kekurangan solusi dalam memperbaiki masalah. Sedangkan yang terjadi saat ini kan banyak masalah bermunculan tanpa banyak solusi yang disampaikan. Alhasil, orang-orang jadi tidak peduli dengan sekitarnya.
Yudi Okianto P., STMIK Primakara Bali [FOLLOW]