Zetizen.com – Apa sih bedanya geng dan skuad yang akhir-akhir ini ngehit? Geng terdiri dari 4-6 teman yang punya ketertarikan yang sama. Sedangkan jika terdiri lebih dari 6 orang disebut skuad. Baik gabung geng maupun skuad, nggak melulu asyik. Disadari atau nggak, ada tekanan yang muncul saat kamu memutuskan berteman dalam kelompok besar.
Mulai dari menyatukan usul kafe mana buat tempat nongkrong, perbedaan kelas sosial hingga crash masalah prinsip. Pernah nggak diajak teman segeng atau skuad ngelakuin hal yang bakal bikin ortumu marah kalau ketahuan? What did you say?
Well, dilema kayak gini lah yang bikin bingung. Pengen nolak sih, tapi takut dijauhi atau di-bully. Pengen ngikut sih, tapi siap nerima risikonya? Siap melanggar prinsip sendiri? Inilah yang disebut peer pressure atau tekanan yang biasa dirasakan oleh anggota skuad dan geng. Apalagi tekanan yang muncul dari media sosial yang judgmental. Peer pressure bisa bikin kamu nggak nyaman hingga depresi.
Kamu nggak harus selalu ngikutin kegiatan geng atau skuadmu kok. Kamu juga nggak harus ninggalin mereka ketika muncul crash. So, apa yang bisa kita lakukan buat survive melewati peer pressure? Berikut tips dari Sriuni Sugoto, M Si, Ph D, pakar psikologi remaja Universitas Surabaya (ndy/sam)
Kontrol Emosimu
Ketika ngerasa teman-teman geng atau skuad lagi menekanmu, jangan kepancing. Tunjukkan sikap bahwa kamu nggak lemah. Nggak usah baper dengan ikutan marah atau nangis. That’s gonna be awkward atau malah mereka terpuaskan dengan menekan kamu lagi dan lagi. Mending, menyingkir dulu. Kasih dirimu waktu buat mengontrol emosi.
Know Yourself Better
Berteman dalam skuad atau geng nggak harus selalu senada. Kalau skuadmu mengubah karaktermu jadi orang lain yang menurutmu lebih buruk, itu berarti kamu nggak begitu kenal dirimu sendiri. Ketika kamu kudu seragam sama seluruh anggota lain, terus apa dong yang bikin kamu spesial? Gali potensi diri dan ketahui kelebihan dan kekuranganmu. Dengan mengenal diri sendiri, kamu lebih aware dengan karaktermu dan nggak perlu ngerasa rendah diri di antara teman skuad.
Say What You Need to Say
Ketika kamu nggak setuju dengan pendapat mayoritas dalam skuad atau gengmu, just tell them. Masa nggak berani? Tentunya mengungkapkan pendapat nggak disertai dengan emosi. Justru ketika kamu berani menyampaikan unek-unekmu, mereka bakal memahami dan respect kamu apa adanya.