Zetizen.com – Kalau masyarakat Eropa lagi ‘panas’ gara gara banyak pertandingan maut di piala Eropa, politikus benua biru itu justru dibikin gerah oleh hal lain. Iya, para pemimpin negara negara uni eropa (EU) lagi sibuk membahas keputusan inggris raya yang terdiri dari Inggris,Skotlandia dan Republik Irlandia untuk memisahkan diri dari EU. Fenomena yang disebut Brexit (British Exit) itu emang lagi panas panasnya dibahas di seluruh dunia.

Keputusan tersebut diawali oleh pendapat mayoritas warga inggris raya yang menganggap Inggris telah terlalu lama didikte oleh Uni Eropa. Hal itu membuat Inggris jadi kehilangan jati diri dan budaya khasnya.

Nggak heran, saat akhirnya Brexit dijadikan sebuah referendum (Pemungutan suara semacam pemilu), 78,1% atau hampir 30 juta warga inggris raya ikut mengambil suara. Hasilnya, 52% masyarakat menganggap kepergian inggris raya dari EU adalah keputusan yang tepat.

Meski keputusan final dari pemerintah Inggris sendiri belum diumumkan, dampak dari hasil referendum ini udah mulai terasa, Guys. Di level pemerintahan misalnya, Perdana Mentri Inggris, David Cameroon memutuskan untuk mundur dari Jabatannya setelah mengetahui hasil voting.

Sementara di kalangan masyarakat, dampaknya justru terasa lebih luas. Gara gara menggunakan sistem voting, masyarakat inggris raya praktis terpecah jadi dua kubu. Jumlah voting yang hampir mirip pun bikin kedua kubu sama sama nggak mau kalah.

Gelombang protes pun mulai bermunculan. Masyrakat London yang sebagian besar ingin negaranya tetap bersama EU bahkan mengancam pemerintah untuk memindahkan ibukota Inggris keluar London. Hal itu didukung kaum muda Inggris yang mengatakan mereka nggak mau kehilangan kesempatan untuk mengejar impian dan karir di negara eropa lainnya.

Seperti yang dikatakan Rhiannon Lucy Cosslet salah satu tokoh pemuda di Inggris Raya. “Generasi muda bakal dilucuti haknya untuk kesempatan bekerja dan hidup di 27 negara lainnya” ujarnya seperti dilansir Guardian.

Puncaknya, Nikola Sturgeon, Perdana mentri Skotlandia mengancam akan mengadakan referendum kedua untuk memisahkan diri dari UK.

Wah wah, gawat juga ya. Ohiya, meskipun nggak terdampak secara langsung, keputusan Inggris untuk memsiahkan diri dari EU ini sendiri sebenarnya juga mempengaruhi Indonesia secara nggak langsung loh. (theguardian/bbc/cnn/aw/giv)

Penasaran apa aja efeknya? Simak langsung di sini ya