Are You a Zetizen?
Show Menu

Bercerita Lewat Visual Kata

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 26 Dec 2022
Bercerita Lewat Visual Kata

Zetizen-Did you know, salah satu desiner yang punya pengaruh besar dalam menciptakan sebuah identitas brand yang kuat adalah seorang font designer. Menciptakan sebuah font ternyata bukan perkara mudah loh. Banyak hal yang perlu diperhatikan dengan detail. Prosesnya pun cukup panjang. Biar makin jelas, yuk simak cerita para font designer ini! (lia/c20/raf)

’’Di video YouTube-ku, aku sering ngasih clickbait judul salah satunya adalah dapat 200 juta rupiah dari penjualan font pertamaku. V i d e o tersebut aku buat untuk ngasih tau bahwa perjuanganku merambah dunia font itu benar-benar dari nol. Aku berusaha dengan keras dan hasil yang aku dapat saat ini memang sebanding. Target aku membuat font itu awalnya cuma untuk beli software font aja. Intinya, kalau emang mau berusaha dengan keras, menjadi seorang font designer dengan penghasilan puluhan juta rupiah bukan hal mustahil. Tapi, jujur, aku masih penasaran gimana manisnya dunia font karena teman-teman yang lebih dari aku masih banyak. Jadi, aku selalu balajar dan terus mencoba.’’

’’Sebenarnya banyak ide di sekitar kita. Misalnya, dalam kerjaan bikin font dari sebuah brand. Aku akan membuat font itu dari logo brand yang sudah ada. Jadinya, ide itu akan lebih orisinal sampai dijadikan sebuah bentuk huruf baru. Idenya simpel sih, pembangunan sebuah karakter. Sebab, sebuah brand harus mempunyai karakter. font adalah salah satu strategi pembentukan karakter tersebut. Istilahnya adalah visual branding. Ide dalam pembuatan sebuah font untuk diterapkan dalam sebuah brand aku dapat ketika brand tersebut sekiranya membutuhkan sebuah karakter yang sifatnya mampu diterapkan dalam media cetak masal. Contohnya, poster, buku, dan brosur. Sehingga yang lainnya bersifat tentatif atau menyesuaikan.’’

’’Pekerjaan ini bisa dibilang cukup menghasilkan. Apalagi, jika produk atau font kita semakin banyak. Otomatis pendapatan kita juga semakin meningkat. Di beberapa marketplace, juga ada yang menerapkan sistem subscription. Jadi bisa menambah pendapatan kita sebagai font designer. Kesulitannya, menurutku, sih soal lisensi karena di Indonesia mungkin ada beberapa orang yang belum mengerti tentang itu. font yang seharusnya digunakan secara personal malah dipakai untuk komersial. Ada kejadian oknum yang beli font kita, terus di-upload di website pribadinya dan digratiskan. Jujur, itu sangat merugikan para font desainer.’’

’’Awal kreasi font atau huruf digital itu saat masa kuliah sekitar 2009. Keterusan sampai sekarang walau belum update font lagi sih. Baru total 20-an font yang saya publish untuk berbayar. Salah satu font yang saya buat juga bertema Islami dan Arab. Sampai sekarang masih dipakai stasiun TV maupun e-commerce. Kesulitan menjadi font designer mungkin dari sisi penyalahgunaan karya font kita tanpa izin. Biasanya, kita sudah informasikan soal tipe lisensi di website seperti dafont.com yang memang ’’surga’’ font gratisan. Tapi, sebenarnya ada info lisensi penggunaan. Sejauh ini, saya juga dihadapkan dengan masih lemahnya apresiasi hak cipta dari sebuah font digital sehingga saya menemukan banyak perusahaan yang pakai font saya di brand produk usaha mereka tanpa izin atau tidak bisa membuktikan pembelian lisensi font.’’

Zetizen-Kata siapa bikin font cuma bisa dilakukan seniman atau desainer dengan nama besar? Kamu bisa memulai karirmu dengan mengikuti langkah sederhana ini. Yuk ikuti caranya dari Rio Purba, font designer dan YouTuber! (lia/c20/raf)

Skill menggambar adalah hal utama yang harus dimiliki kalau kamu mau menjadi seorang font designer. Rio Purba pun menyarankan menyiapkan beberapa kertas sketsa untuk kita tetapkan jenis yang ingin dibuat. ’’Di tahap pertama ini aku nulis mengalir gitu aja dan aku emang fokus membuat font dengan jenis signature atau tulisan tangan,’’ ujarnya. Proses sketsa tersebut dilakukan sampai kamu benar-benar menemukan style yang sesuai dengan fokus awal.

Setelah itu, kamu langsung bisa menuliskan huruf abjad secara lengkap dengan menggunakan style sketsamu tadi. Jangan lupa membedakan huruf kapital dan huruf kecilnya, ya. Nah, kalau huruf-hurufnya sudah jelas, kamu bisa langsung menuliskan beberapa kalimat dengan jenis font yang kamu buat tadi. Intinya, sebelum memulai dengan menggunakan software, sketsa adalah langkah pertama untuk memfokuskan konsep yang kamu mau.

Setelah sketsanya selesai, kamu bisa langsung membuat versi digital dari font yang telah disketsa di atas kertas tadi. Dalam YouTube-nya, Rio Purba memilih menggunakan Adobe Illustrator sebagai pilihan software. Untuk mulai membuat, kamu bisa gunakan pen tool untuk mulai menarik garis di tiap-tiap hurufnya. ’’Hal yang perlu diperhatikan adalah style setiap huruf yang kita buat harus konsisten. Mulai lebar hingga bentuknya,’’ ucapnya.

Lakukan hal yang sama seperti saat membuat sketsa tadi ya, yaitu menuliskan seluruh abjad dari awal hingga akhir dengan tipe kapital dan huruf kecil. Kalau dirasa sudah sama, kamu bisa langsung expand design font tersebut. Klik object, lalu expand. Voila, design font-mu akan langsung berubah menjadi sebuah objek yang akan lebih mudah dimodifikasi. Nanti huruf yang sudah di-expand dimasukkan satu per satu ke software pengolah font.

 

Salah satu software pengolah font yang banyak digunakan adalah Glyphs atau FontLab. Cara untuk mengolah font ’’kasar’’ ke software ini juga mudah loh. Tinggal copy paste desain huruf yang udah kita expand saat di Adobe Illustrator. ’’Masukan seluruh huruf satu per satu. Mulai huruf besar, kecil, sampai simpul-simpulnya,’’ ungkapnya. Setelah itu, kamu bisa langsung preview font tersebut dan export menjadi sebuah file yang nanti kita jual atau instal. Voila! font karyamu bisa langsung digunakan.

RELATED ARTICLES

Please read the following article