Are You a Zetizen?
Show Menu

Fase Kehidupan Anak Rantau

Zetizen Zetizen 27 Jul 2016
Fase Kehidupan Anak Rantau

Zetizen.com merantau itu sama halnya kayak patah hati pasca putus. Awalnya sih emang sedih, kangen, dan kepikiran. Namun bersama berjalannya waktu, kamu bakal terbiasa dan siap untuk menempuh petualangan baru. Kayaak patah hati yang butuh beberapa fase untuk sembuh, anak rantau juga mengalami tahap pendewasaan. Makanya jangan takut untuk merantau demi mencapai cita-citamu. Here are the stages! (dhs/sam)

 

 

 

Kangen Rumah Tiap Malam

Bulan pertama jadi fase terberat bagi perantau. Biasanya tiap malam jadi ingat kota asal, keluarga, teman, hingga masakan rumah. Banyak rintangan yang kamu hadapi dalam proses adaptasi di tempat baru. Setiap ada masalah datang, pengennya pulang melulu. Dikit-dikit telpon mama, dikit-dikit kangen kasur di rumah.

 

Jiwa Petualang Mulai Terpanggil

Lima bulan pertama sudah dilewati. Tempat tinggal yang baru mulai bikin kepo. Ternyata kalau dinikmati,  nggak buruk-buruk amat kan jauh dari rumah? Kamu mulai tertarik dengan tetangga dan teman-teman barumu. Biasanya cowok justru bakal lebih cepat mencapai fase ini.

 

Berani Eksplor Sana Sini

Kamu mulai ngerasa nyaman di tempat tinggal baru. Sifat asli anak rantau bakal makin terlihat setelah melewati setahun pertama. Psst.. bahkan ada yang mulai naksir sana sini. Yah, intinya udah berani eksplor dan menemukan jati diri karena sudah banyak suka duka yang ditemukan di lingkungan baru. Kalau dulu kamu sering nelpon mama, sekarang mamamu yang kelabakan karena kamu nggak ada kabar.

 

Mulai Lupa Diri

Setelah ngelewatin tahun pertama biasanya si anak rantau udah cinta dengan kota rantauannya. Bahkan saat si anak rantau pulang kampung bawaanya pengin balik ke kota rantauan. Ciyee pasti ada yang bikin kangen. Saking jatuh cintanya sama kota rantauan, jadi jarang pulang. Palingan nelpon mama Cuma ngingetin transferan #eaa.

RELATED ARTICLES

Please read the following article