Zetizen.com - pelecehan seksual bisa dilakukan oleh siapa aja. Nggak memandang umur dan nggak memandang background. Preman ataupun aktivis lingkungan punya kemungkinan untuk jadi pelaku pelecehan seksual. Sama halnya dengan korban. Oleh karena itu, agar kita terhindar dari bujuk rayu para pelaku, simak beberapa cara menghindari pelecehan seksual berikut ini!
Sebelum memulai aksinya, para pelaku pelecehan seksual biasanya melancarkan bujuk rayu yang bikin kita "melayang". Setelah memastikan kita terbuai, baru mereka beraksi. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tetap dalam kesadaran ekstra setiap ada orang yang merayu. Siapapun itu.
Saat kamu merasa nggak nyaman, bahkan sedikit aja, jangan takut menolak dengan tegas. Mungkin mereka (pelaku) bakal memasang wajah sakit hati dan kecewa. But well, paling nggak kita terhindar dari aksi dia selanjutnya.
Eits! Jangan cuma menolak dengan bilang "nggak". Kamu juga harus menunjukkan reaksi penolakan lewat gerakan tubuh. Misalnya, dia mulai menarikmu mendekat untuk memeluk. Ya kamu harus berani menjauh. Belum berhasil? Take a deep breath and then run. Tapi, kalau kamu dalam kondisi terpojok, beranikan diri untuk menangkis tangannya yang mulai melingkar di tubuhmu.
Aksi yang dilancarkan para pelaku pelecehan seksual biasanya dilakukan di tempat sepi dengan penerangan minimum. Untuk menghindari serangannya yang agresif, kamu bisa "menggiringnya" ke tempat yang ramai dan terang.
Nggak perlu repot. Kamu bisa menarik tangannya atau langsung mengungkapkan keinginanmu untuk pergi ke suatu tempat. Reaksi yang menunjukkan penolakan ini pun bakal membuatnya tengsin dan malu sendiri deh.
Kalau kamu benar-benar terpojok dan nggak berani melakukan apapun, tarik nafas panjang-panjang dan teriak sekencang mungkin sampai orang-orang di sekitarmu bisa mendengar. Harapannya, mereka bisa membantu menjauhkan diri dari sang pelaku. Selain itu, rasa malu karena ketahuan melakukan hal-hal yang nggak senonoh juga bakal bikin dia malu dan enggan melanjutkan aksinya.
Tingkah pelaku pelecehan seksual yang nggak bisa ditolerir lagi memang harus dihentikan. Sebagai korban, kita harus berani melaporkannya ke pihak berwajib lewat saluran telepon cepat seperti 811 atau 112.
Setelah melewati beberapa tahapan proses oleh pihak berwajib, kita harus menceritakan semua yang terjadi tanpa menyembunyikan sesuatu. Sebab, tindak pelecehan seksual bisa terus terjadi karena korban yang enggan bicara dan menutup-nutupi.
| Editor: Ratri Anugrah