Zetizen-Berkebun memang menjadi salah satu tren hobi yang cukup populer selama pandemi. Nggak cuman bikin lingkungan sekitar lebih asri, otak dan mata juga menjadi lebih fresh saat melihat hijaunya tanaman. Apalagi jika yang ditanam adalah jenis sayuran dan buah-buahan. Cukup memanen hasil sendiri, kita bisa mendapatkan yang lebih segar dari produk supermarket. Namun, niat untuk berkebun terkadang harus terpendam karena lahan yang sempit atau ragu dengan kemampuan sendiri. Nah, menanam microgreen bisa jadi solusinya!
Microgreen merupakan sayuran mini dengan tinggi sekitar 2,5 cm hingga 7,5 cm. Tanaman ini bermula dari San Francisco, California, tahun 1980-an dengan varietas yang terbatas seperti arugula, kemangi, bit, kangkung, dan daun ketumbar sebagai hiasan makanan. Selain tampilannya yang kaya wama, microgreen memiliki bentuk mungil nan menggemaskan, tekstur yang renyah, serta cita rasa yang khas dan lebih kuat. Rasa microgeen bergantung pada jenis tanamannya, ada yang pedas, pahit, netral, dan asam
Baca juga:
Wire Art, Indahnya Pesona Lilitan Kawat
|
"Banyak yang mengira kalau microgreen itu kecambah, padahal keduanya berbeda. Jika dalam fase kecambah, tumbuhan baru berkembang dari tahap biji, kemudian terbentuk dua daun pertama atau disebut daun kotiledon. Setelah itu, barulah tumbuh daun sejati yang bisa disebut sebagai microgreen. Jika durasi kecambah tumbuh adalah 2-5 hari, microgreen tumbuh dalam kurun waktu 5-14 hari. Dengan kata lain, microgreen adalah masa kanak-kanak tanaman," jelas Bella Intan A., gardener asal Jakarta.
Meski kecil dan belum matang, microgreen justru memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada sayuran biasa, tho! Berdesar Journal of Food Composition and Analysis, tingkat nutrisi dalam microgreen dapat mencapai sembilan kali lebih tinggi daripada sayuran matang Sebab, kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidannya jauh lebih terkonsentrasi.
Pada dasarnya, semua tanaman bisa dijadikan microgreen karena konsep masa penennya adalah ketika tanaman berusia muda. Namun, jenis yang paling populer adalah bayam, sawi, kangkung. seledri, arugula, kemangi, dan petersell Microgreen juga dipercaya bisa meminimalkan risiko penyakit seperti Alzheimer, diabetes, kanker, dan penyakit jantung, lho. Sebab, microgreen mengandung nutrisi, polifenol, dan antioksidan yang tinggi
Baca juga:
Play with Clay!
|
"Microgreen sangat cocok buat kamu yang tertarik bercocok tanam, tetapi belum memiliki banyak pengalaman atau nggak memiliki lahan luas. Selain perawatannya yang relatif mudah, waktu panennya singkat. Yang perlu disiapkan hanya wadah, media tanam seperti tanah atau kokopit, dan benih. Karena microgreen tumbuhnya nggak terlalu tinggi, jadi bisa ditabur dengan rapat agar dapat tumbuh banyak dan maksimal di lahan yang kecil. Jangan lupa untuk disiram ya!" lanjut Bella.
Masa panen microgreen adalah saat tanaman sudah memasuki waktu 7-14 hari dengan menggunting bagian batangnya. Jika ingin menanam kembal akar yang lama bisa dibersihkan sebelum disemal. Oh iya, bagi yang sedang mencari menu diet efektif, microgreen adalah pilihan yang tepat untuk disertakan dalam menu harian kamu. Sebab, microgreen merupakan jenis sayur yang kaya serat dan rendah kalori sehingga dapat mendukung penurunan berat badan. Well, selamat berkebun! (arm/c12/lai)
Yuk, Tanam Microgreen Sendiri!
KANDUNGAN nutrisi yang tinggi serta manfaatnya yang banyak menjadikan microgreen semakin dikenal masyarakat luas. Tahu nggak kalau harga microgreen cukup mahal meski ukurannya kecil, lho! So, akan lebih hemat jika kamu bisa menanamnya sendiri dan pastinya rumah juga jadi asri. Nah, berikut tip merawat microgreen supaya berhasil tumbuh dengan baik. Yuk, disimak! (arm/c12/lai)
Baca juga:
Percantik Kamar dengan Tanaman
|
Cek Dulu Benihnya
Beberapa jenis benih yang ukurannya besar dan keras perlu direndam dulu agar mempermudah proses semai. Lama merendamnya bervariasi antara 3-12 jam. Meski benihnya bisa ditabur secara rapat, jangan terlalu banyak ya, apalagi sampai bertumpuk. Sebab, microgreen akan sulit tumbuh dan bisa mengakibatkan pertumbuhan jamur. Jadi, cukup taburkan benih secara merata pada media tanam.
Hati-Hati saat Menyiram!
Cara perawatan microgreen selanjutnya adalah menyiraminya dengan air sebanyak 2-3 harl sekali. Microgreen cenderung ringkih. Jadi, saat menyiram, jangan dikenakan langsung ke tanamannya. Untuk menghindari robohnya microgreen, kamu bisa menggunakan semprotan yang berisi air dengan setelan tenaga semprot yang paling lembut dan cukup arahkan pada media tanamnya.
Jaga Kelembapan Media Tanam
Agar proses budi daya microgreen berjalan sempurna, pastikan untuk selalu menjaga kelembapan media tanam. Kondisi media tanam nggak boleh terlalu kering dan terlalu basah karena akan mengganggu pertumbuhan microgreen. Hindari sinar matahari atau cahaya lampu secara langsung selama dua hari. Setelah itu, letakkan microgreen ke area dengan sedikit sinar matahari, seperti di bagian pinggir jendela.