Zetizen.com - Pernah nggak mikir kemana perginya semua sampah plastik yang kita buang selama ini? Nyatanya nggak semua sampah plastik berhasil di daur ulang. Sebagian plastik itu jadi gunungan sampah baik di laut maupun darat yang merusak ekosistem. Sejumlah aktivis di Inggris mengkampanyekan gerakan mengurangi plastik dengan cara kreatif.
Penghasil Sampah Gelas Kopi Terbanyak
Berbeda dengan di Indonesia yang sebagian besar sampah plastiknya berupa botol dan kantong plastic, Inggris sangat boros gelas kopi. Yep, gelas kopi yang dikeluarkan coffee shop seperti Starbucks, Costa, Caffe Nero, dll. Menurut data BBC, jumlah gelas kopi yang dikonsumsi orang Inggris tiap harinya mencapai 7 juta gelas. Kalau setahun, berarti 2,5 miliar gelas! Wow, kalau di tumpuk pasti udah jadi gunung tuh..
Yang paling disayangkan adalah gelas kopi tersebut nggak berasal dari bahan daur ulang dan nggak bisa didaur ulang. Agar bisa waterproof, gelas yang nampaknya hanya terbuat dari kertas itu dileburkan dengan polyethylene alias material plastik. Karena digunakan untuk air panas, kertas yang dipakai pun harus berasal dari bubur kertas yang benar-benar baru. Material kertas dan plastik itu nggak bisa dipisahkan lagi untuk didaur ulang. Nah, jadi sekali pakai dong!
Sayangnya, nggak banyak yang menyadari hal ini. Sebab, perusahaan produsen gelas kopi itu menyematkan symbol “recyclable” pada produknya. Hal ini mendorong sejumlah aktivis lingkungan mencari cara kreatif untuk menyadarkan warga Inggris.
Ciptakan Bus dari 10.000 Gelas Kopi
Salah satunya adalah aktivis bernama Hugh Fearnley-Whittingstall. Dia merangkai ribuan gelas kopi membentuk bus. Yep, ukurannya segede bus beneran! Dia mengumpulkan 10.000 buah gelas kopi bekas dari seluruh London untuk karyanya itu.
“Ini mungkin terlihat sebagai karya seni yang terkonsep. Tapi tujuan saya sebenarnya adalah menunjukkan betapa besarnya volume sampah gelas kopi harian di London.” tulisnya di BBC.
Agar terlihat lebih informatif, Fearnley-Whittingstall juga menambahkan ornamen bertuliskan ‘Wake Up and Smell the Waste’ (bangun dan cium bau sampah). Cool! Karya Fearnley-Whittingstall itu emang terbilang unik karena disajikan secara langsung di pinggir jalanan kota London.
Yang pasti Fearnley-Whittingstall melakukannya bukan karena kurang kerjaan. Justru, karena dia peduli banget sama lingkungan, dia ingin menularkan kepeduliannya. Tertarik melakukan hal serupa di Indonesia? Kalau pun nggak bisa bikin karya segede itu, kita bisa mengurangi konsumsi palstik. Semua bentuk kontribursi bisa berpengaruh kok! (bbc/fhr/sam)