Zetizen.com - Situasi urgent kerap datang tanpa kita duga. Makanya, kita harus terus waspada dan mencatat nomor-nomor penting kayak pemadam kebakaran dan polisi di ponsel kita. Jangan sampai, kamu mengalami seperti yang pernah dialami Zetizen-Zetizen ini. Yap, mereka pernah mengalami situasi genting, tapi nggak tahu harus menghubungi siapa. Gimana sih cerita mereka?
Belum lama ini, Indonesia dilanda duka akibat kebakaran pabrik petasan di daerah Tangerang. kebakaran tersebut sampai menimbulkan puluhan korban jiwa dan menjadi pembahasan berkelanjutan di berbagai media. Tahu nggak, situasi tersebut ternyata juga hampir dialami oleh Suci Puspitasari, 16, pelajar asal SMAN 41 Jakarta. Lebih tepatnya, kebakaran itu menimpa tetangga depan rumahnya persis!
"Pernah suatu kali, waktu aku kelas 3 SMP, tetanggaku kena musibah karena rumahnya kebakaran. Kebetulan, rumahnya berada pas di depan rumahku dan aku jadi saksi awal peristiwa itu," ungkap Suci.
Naluri seorang tetangga, tentu adalah membantu tetangga yang kesulitan. Apalagi kalau musibah yang sedang menimpa adalah peristiwa besar seperti kebakaran. Sayangnya, Suci seorang tentu nggak sanggup memadamkan kebakaran segitu besarnya. Masalahnya, dia juga nggak tahu nomor telepon pemadam kebakaran!
"Aku kaget dan panik. Aku sempat kepikiran buat ngehubungin petugas pemadam kebakaran, tapi nggak tahu nomor teleponnya. Akhirnya, aku cuma bisa minta tolong kepada warga setempat. Waktu petugas damkar datang, rumah tetanggaku pun udah hampir habis terbakar api,’’ sebut Suci.
Wah, kalau Suci sebagai tetangga terdekat udah menyimpan nomor pemadam kebakaran sebelumnya, mungkin petugas bisa datang lebih cepat ya?
Hayo siapa yang sekarang berstatus sebagai anak kos? Atau siap siap jadi anak kos entar pas kuliah? Kamu perlu ekstra waspada, karena peristiwa berikutnya jatuh menimpa anak kos, yaitu Ading Amirul Hadji yang berkuliah di Institut Teknologi Nasional. Sebagai anak kos yang hidup sendirian, Ading betul-betul kebingungan ketika tiba-tiba jatuh sakit.
"Dua tahun lalu, aku hidup sendiri karena ngekos dan suatu ketika jatuh sakit. Ketika itu aku udah lemas banget dan merasa perlu ke rumah sakit. Aku udah mau telepon ambulans, tapi nggak hafal nomornya. Aku coba hubungi teman, tapi nggak ada yang angkat karena emang udah tengah malam," cerita Ading.
Yap, waktu itu kondisinya emang udah parah dan perlu ke rumah sakit segera. Karena kepepet, akhirnya Ading teriak-teriak meminta bantuan! Untungnya, ada tetangga di sekitar kosnya yang mendengar.
"Aku sampai teriak sekuat tenaga buat minta tolong ke tetangga. Mereka pun bantu aku pergi ke rumah sakit. Agak menyesal, coba aja aku mencatat nomor rumah sakit atau ambulans, mungkin aku bisa dapat pertolongan lebih awal," lanjut Ading.
Nah, nggak pengin kan mengalami peristiwa serupa kayak dua Zetizen di atas? Mulai sekarang, yuk catat nomor emergency call buat jaga-jaga. Kamu bisa mulai dengan nomor polisi (110), ambulans (118 dan 119), posko bencana alam (129), dan pemadam kebakaran (113).
Reporter: Irmawati Khoirunnisa
Editor: Nourma Vidya, Fahri Syadia