Zetizen-Film New Year Blues (2021) sedang hangat diperbincangkan karena diperankan sederet aktor dan aktris papan atas Korea Selatan seperti Yoo In-na, Choi Soo-young, dan Yoo Yeon-seok. Film ini bercerita tentang empat pasangan yang harus mengatasi berbagai masalah dan ketakutan yang berbeda pada tahun baru. Fenomena ini sering terjadi ketika pergantian tahun baru dan berpotensi juga menyerang anak muda, lho. Dihadapkan dengan berbagai hal dan ekspektasi baru di tahun baru yang justru bisa menantang, hal inilah yang kemudian bisa mengakibatkan seseorang mengalami new year blues.
New year blues adalah gangguan perasaan atau keadaan di mana seseorang merasa sedih dan tidak bersemangat ketika memasuki tahun baru. New year blues umumnya terjadi pada awal tahun, yakni Januari–Februari. Ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti perubahan keadaan dari yang semula tampak menyenangkan ketika menghabiskan liburan, lalu kembali ke rutinitas haria yang mengharuskan kamu untuk sekolah online. Atau, ketika keluarga dan teman yang hanya bisa mengunjungimu saat liburan tiba, mereka harus kembali pulang ke rumah masing-masing. Hal ini mengakibatkan perasaan kita merasa kesepian dan lelah karena pergantian aktivitas yang cukup drastis.
Kekhawatiran akan masa depan juga bisa mendorong new year blues, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, kita berada di kondisi yang semakin tidak menentu dan sulit diprediksi. Rutinitas harian hanya bisa dilakukan di rumah, komunikasi dan aktivitas sekolah atau pekerjaan hanya dilakukan secara daring. Alhasil, beberapa beban pikiran dan perubahan kebiasaan itulah yang akhirnya bisa menjadi hal yang mengganggu perasaan kita di awal tahun baru.
Resolusi tahun lalu yang tidak tercapai juga menjadi penyebab new year blues, hal ini disebabkan ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri sehingga mengakibatkan kekecewaan ketika resolusi kita tidak tercapai. ”New year blues terjadi ketika kita tidak punya tujuan yang jelas dalam menghadapi masalah dan justru lari dari masalah tersebut serta memilih untuk bersikap pesimistis. Hal ini juga bisa diperparah apabila seseorang mengalami depresi dan tidak kunjung mencari solusi yang tepat ketika mengalami new year blues,’’ tutur Susan Nolen-Hoeksema, profesor psikologi dari Yale University, melansir WebMD.
Penting untuk mengenali gejala-gejala new year blues untuk mengatasinya. Merasa sedih tanpa alasan yang jelas, tidak bersemangat, sulit berkonsentrasi, sangat sensitif, dan menarik diri dari masyarakat adalah gejala-gejala yang perlu diperhatikan.
Berikut tip yang bisa dilakukan ketika kamu atau orang terdekatmu mengalami new year blues.
Be Kind to Yourself
Kalau kamu merasa tidak berhasil mencapai resolusi tahun lalu, don’t be so hard on yourself! Resolusi bisa saja berubah seiring dengan berjalannya tahun. Ketika ada resolusimu yang tidak tercapai, cari tahu mengapa resolusi ini bisa gagal dan coba dengan pendekatan lain. Membuat gratitude journal bisa menjadi salah satu cara untuk refleksi diri. Gratitude journal akan membuat kamu fokus dengan apa yang terjadi dan membuatmu lebih bersyukur. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih baik.
Terbuka dengan Orang Lain
Ketika kamu merasa kesepian, cobalah untuk menghubungi teman atau keluarga. Kamu bisa melakukan berbagai aktivitas bersama walaupun hanya secara daring seperti menonton film bareng, main games, dan aktivitas lainnya. Keterbukaan bisa membuatmu tenggelam dalam hubungan personal yang baik dengan orang terdekat sekaligus membantumu untuk melewati new year blues ini.
Aktif Berolahraga
Olahraga teratur bisa meningkatkan mood kita dan mengurangi stres. Dengan berolahraga, pikiran negatif dapat dialihkan. Tidak harus melakukan olahraga yang berat,
kamu bisa melakukan olahraga yang ringan seperti berjalan 15 menit di sekitar perumahan, bersepeda, bahkan melakukan dance TikTok. Pastikan ketika berolahraga di luar rumah, kamu tetap memperhatikan protokol kesehatan, ya!
Jaga Kesehatan
Cobalah untuk lebih merawat tubuh dengan memperhatikan pola tidur dan pilihan makanan yang dikonsumsi. Jangan terlalu banyak begadang dan makanlah makanan yang bergizi serta mengurangi konsumsi gula. Studi dari psikolog klinis Universitas Kansas menyebutkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit yang berimbas pada energi tubuhmu. (elv/c12/mel)