Zetizen-Kesehatan mental adalah fondasi dalam menentukan kualitas kehidupan, baik untuk pribadi maupun lingkungan sosial. Sebab, hal ini berpengaruh dengan cara pandang seseorang terhadap kehidupan, melihat masalah, dan menyelesaikannya. Apalagi, di situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, kesehatan mental rawan muncul karena keadaan yang semakin tidak menentu. Oleh karena itu, Riliv hadir untuk menjadi salah satu solusi.
Riliv adalah one-stop aplikasi kesehatan mental pertama di Indonesia yang diluncurkan pada 2015 sebagai salah satu penanganan dini untuk masalah kesehatan mental. Aplikasi ini menghubungkan pengguna dengan tenaga profesional yang tepat. Riliv dimulai dari keinginan Audrey Maximillian Herli atau yang akrab disapa Maxi untuk membuat sebuah platform yang dapat menjadi wadah di mana orang bisa menceritakan masalah mereka dengan nyaman serta mendapatkan penanganan dan solusi yang mereka butuhkan.
“Ketika duduk di semester akhir perkuliahan, saya melihat banyak pengguna media sosial yang curhat di media sosial pribadi mereka. Namun, beberapa di antara mereka tidak mendapat solusi atas masalah yang mereka alami, tapi malah mendapatkan cyberbullying,” tutur Maxi yang juga merupakan alumnus FST Universitas Airlangga angkatan 2011.
Memulai start-up tentu ada banyak tantangan dan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Maxi percaya bahwa Riliv bukan hanya bisnis, melainkan juga tentang bagaimana memahami pengguna dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Komitmen Riliv adalah menyelesaikan permasalahan dari pengguna, mencari tahu apa yang dibutuhkan, serta memberikan solusi yang tepat bagi pengguna. Maxi juga menjalin kerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) untuk mengembangkan aplikasi ini agar bisa memberikan layanan yang terbaik.
Dalam pengembangannya, tentu banyak tantangan yang dialami Maxi ketika membangun Riliv. Tantangan utama dalam membangun Riliv adalah stigma mengenai kesehatan mental yang masih melekat kuat di masyarakat. Karena itu, Riliv terus menyebarkan informasi tentang pentingnya kesehatan mental serta cara agar masyarakat bisa mendapatkan akses layanan kesehatan mental yang layak. Maxi berharap nanti orang tidak ragu lagi pergi ke psikolog dan menghapus stigma bahwa berkonsultasi dengan psikolog hanya untuk orang dengan gangguan mental.
ACHIEVEMENT: Inisiatifnya untuk menciptakan Riliv mengantarkan
Audrey Maximillian pada penghargaan Forbes.
”Salah satu strategi untuk mengatasi tantangan adalah dengan terus mengacu pada visi dan misi yang sudah dibuat dan fokus menyelesaikan masalah dari para pengguna layanan. Jika kita fokus dalam memberikan pelayanan terbaik untuk pengguna, akan selalu ada solusi untuk setiap tantangan yang dihadapi,” jelas Maxi.
Kerja keras Maxi dalam memberikan kontribusi terhadap kesehatan mental Indonesia menghantarkannya masuk ke barisan 30 Under 30 Forbes Indonesia dan Asia. Penghargaan ini tentu tidak terlepas dari kerja keras serta dedikasi tim Riliv. ”Motivasi mengikuti seleksi Forbes sendiri bukan hanya untuk masuk daftarnya, melainkan juga karena Riliv ingin terus membantu orang-orang mendapatkan kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan mental sehingga sinergi dengan Forbes merupakan hal yang sangat berarti bagi Riliv untuk menyebarluaskan bahwa isu mengenai kesehatan mental merupakan isu yang penting di masyarakat,” jelas Maxi.
Untuk teman-teman yang saat ini tengah berjuang merintis sesuatu, jangan patah semangat! Ada sedikit pesan dari Maxi yang mungkin bisa memberikan kamu secercah harapan untuk tetap yakin menghadapi rintangan yang sedang kamu alami saat ini. ”Kita semua tahu bahwa mewujudkan mimpi bukan hal yang mudah. Tentu dalam prosesnya, akan ada banyak tantangan dan permasalahan yang ditemui dan harus dilalui. Tapi, kegagalan sendiri merupakan hal yang wajar terjadi dalam menggapai mimpi tersebut,’’ pesan Maxi.
”Penting untuk memaknai kegagalan sebagai suatu yang memang bisa terjadi dan kita harus siap akan hal itu. Momen terpenting ketika kita gagal adalah ketika kita dapat bangkit lagi. Sebelum memulai sesuatu, dalam hal ini start-up, jangan ragu dan takut akan kegagalan terlebih dahulu. Tidak ada hidup tanpa adanya kegagalan,” tambahnya. (elv/c12/mel)
PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA MAXI