Zetizen.com – Leather shoes atau sepatu kulit lagi hits saat ini. Perlu kamu tahu kalau kulit juga punya banyak varian. Menurut Heri Susanto, owner brand leather goods Sapindelick, selain berdasarkan jenis hewan, bahan kulit dibedakan berdasarkan penyamaan dan finishing. Sebelum beli, yuk, kenali dulu perbedaannya dan cara merawat sepatu kulit.
Sepatu kulit ditemukan sekitar 2000 SM. Awalnya, sepatu kulit diisi jerami sebagai pelindung kaki dari medan terjal dan perubahan cuaca ekstrem pada Zaman Perunggu. Suku Mesopotamia adalah inovator terbesar sepatu kulit. Sebab, pada 3000 SM, mereka menjadikan kulit kambing sebagai material utama sepatunya yang konon punya desain setinggi betis. Lalu, pada abad ke-15, sepatu booth kulit mulai dipakai tentara dan penunggang kuda. Pada 1616, sepatu kulit dijadikan tren fashion dan digunakan sehari-hari dengan berbagai model dan desain.
Bahan kulit ini memiliki tekstur natural dan alami. Jadi, nggak butuh banyak pengolahan. Dalam jenis ini, grain dari kulit menjadi nilai estetis yang kerap diburu para peminatnya. Finish leather merupakan tipikal kulit yang paling banyak beredar di pasaran.
Pull-up adalah full grain leather dengan aplikasi minyak. Minyak dapat bermigrasi ketika tekanan diterapkan pada permukaan dan akan kembali bila tekanan dilepaskan. Permukaan bakal menampilkan tekstur yang oily atau sedikit mengkilap saat ditarik.
Jenis suede ini merupakan permukaan kulit yang didapat dari lapisan terakhir kulit sapi. Suede punya dua sisi yang kasar setelah kulit mentah diampelas. Produsen menggunakan berbagai teknik untuk membuat suede dari full grain.
Kulit jenis ini mengalami penyamakan dengan memakai tanin dan kulit kayu. Karakter kulitnya lebih kenyal dan reaktif (jika ditekan, lama untuk kembali seperti semula). Selain itu, kelebihan proses ini adalah bisa diwarnai cat selain warna kulit alami.
Simpan di tempat yang kering supaya jamur nggak tumbuh. Jangan diletakkan di tempat yang terlalu panas karena kulit bisa rusak. Sebaiknya, simpan sepatu kulit di dalam plastik. Masukkan juga silica gel untuk menjauhkan sepatu dari serangga.
Cepat-cepat bersihkan kotoran yang menempel di sepatu dengan tisu setelah sepatu habis dipakai. Atau, hilangkan kotoran pakai air, lalu keringkan dengan lap bersih. Jangan sampai ada air yang tersisa sedikit pun agar sepatu nggak cepat berjamur.
Perawatan sepatu kulit hewan sama dengan kulit manusia. Jika sering terpapar sinar matahari, kulit juga harus diberi losion agar tetap lembap. Oleskan moisturizer atau pelembap khusus sepatu atau body lotion secara merata.
Last but not least, biasakan menyemir sepatu pada pagi hari. Pilih semir sepatu dengan warna yang sesuai untuk mencegah kerusakan pada warna sepatu. Semir dengan satu arah agar alur sepatu nggak berubah. Biar tampilan sepatu awet, gunakan produk yang berguna untuk melapisi kulit dari sinar matahari maupun hujan.
Written by Reno Surya