Are You a Zetizen?
Show Menu

THE FOX, THE FOLKS. Unjuk Karya di Kompetisi Dunia

Narendra Mg Narendra Mg 06 Jan 2022
THE FOX, THE FOLKS. Unjuk Karya di Kompetisi Dunia

ANAK muda Indonesia kembali mengharumkan nama tanah air di kancah dunia. Mereka adalah Fadjar Kurnia, Rafico Lingga, dan Fahry Aziz, yang tergabung dalam tim The Fox, The Folks. Ketiganya berhasil membawa pulang juara pertama (grand prize) dan audience prize dalam kompetisi 1 Minute Projection Mapping (1 MinutePM) Japan 2021. Kompetisi video mapping yang diadakan setiap tahun itu terselenggara bersamaan dengan TokyoLights Festival pada Minggu (12/12).

’’Kami senang sekali dan nggak pernah menyangka akan memenangkan kompetisi ini. Apalagi melihat peserta negara lain yang karyanya nggak kalah bagus. Sayang, kami nggak bisa menikmati langsung karya kami dan merayakannya di Jepang,’’ ungkap Fadjar Kurnia selaku visual artist. Kecintaan akan video mapping dan keinginan untuk unjuk karya menjadi motivasi terbesar The Fox, The Folks. ’’Prestasi ini nggak terlepas dari dukungan orang-orang di sekitar kami. Oleh karena itu, kemenangan ini kami persembahkan untuk Indonesia,’’ tambah Rafico

Sebelum mendirikan The Fox, The Folks, Fadjar sempat bekerja sebagai visual artist di Sembilan Matahari. Itu adalah salah satu pionir video mapping di Indonesia sekaligus pemenang 1 MinutePM tahun 2012. Mereka pun terdorong untuk mengulang kemenangan tersebut dan mengharumkan nama Indonesia di bidang video mapping internasional.

Video mapping adalah teknik seni visual dengan menggunakan cahaya dari proyektor ke berbagai bidang seperti bangunan dan panggung. Teknik tersebut mengubah objek umum menjadi lebih interaktif dengan menggunakan motion graphic, visual efek, atau teknik lain. Nantinya dipadukan dengan audio untuk menampilkan karya yang lebih impresif.

Kali ini 1 MinutePM 2021 mengangkat tema ’’HOPE’’. Dan The Fox, THE FOLKS menyuguhkan sebuah karya berjudul ’’THROUGH THE NIGHT’’. Sebagai respons terhadap kondisi dunia saat ini yang penuh kegelapan dan kecemasan akan pandemi serta korupnya dunia.

’’Kami mengemasnya dalam bentuk dongeng dua ekor rubah yang melawan monster kegelapan. Dua rubah itu berhasil membawa kembali matahari yang memberikan harapan ke dunia setelah melalui berbagai rintangan dan cobaan,” jelas mereka.

The Fox, THE FOLKS berdiri pada 2018 ketika Fadjar dan Rafico memutuskan berhenti dari tempat kerja masingmasing untuk mendirikan tim animasi sendiri. ’’Kami sudah kenal dari masa kuliah dan satu jurusan di DKV ITB. Kebetulan juga berasal dari angkatan yang sama, yakni 2014. Karena kesamaan visi dan minat terhadap gambar bergerak, kami mendirikan tim animasi kecil yang beranggota dua orang,’’ ungkap Fadjar. Mereka kemudian mengajak Fahry Aziz untuk bergabung di tim kompetisi 1 MinutePM 2021.

Tak berhenti di situ, mereka punya target untuk meningkatkan kualitas karya dan skala kompetisi yang diikuti. Ada banyak kompetisi yang ingin mereka coba seperti Moscow Circle of Light, Kyiv Light Festival, Borealis Festival of Light di US, sampai IMAPP di Bucharest, Romania, yang memiliki skala lebih tinggi daripada kompetisi lainnya.

’’Kami berharap capaian ini dapat mengenalkan video mapping dan menginspirasi seniman lain. Memberikan harapan dan membuka peluang lebih besar bagi anak muda Indonesia. Kami juga berharap dapat berkolaborasi dengan penggiat kreatif lainnya, baik dalam negeri maupun luar negeri,’’ ungkap The Fox, The Folks. Well, go for it, guys! (elv/c12/lai)

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article