Zetizen-Pernah mendengar sindrom Tourette? sindrom Tourette atau yang sering disebut Tics ini biasanya mengakibatkan penderitanya mengeluarkan suara atau melakukan tindakan di luar kendali. Para penderita Tourette kerap kali bertingkah seolah-olah sedang menyakiti diri sendiri, memukul sesuatu, atau menggerakkan bagian tubuh seperti berkedip, eye rolling, bahu yang seperti naik-turun, hingga melompat. Suara-suara yang biasanya dikeluarkan penderita Tourette, antara lain, bersiul, berdecak, hingga mengucapkan kata-kata sumpah serapah.
Sindrom itu cukup mendapat perhatian orang-orang sejak banyak penderita Tourette yang mulai speak up dan menunjukkan struggle apa aja yang harus dihadapi penderita sindrom tersebut. Beberapa akun TikTok seperti @jessjessjessu dan @thistrippyhippie membagikan sejumlah konten yang menunjukkan hal apa aja yang bisa men-trigger Tics mereka, hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek Tourette yang mereka keluarkan, dan cuplikan saat mereka menunjukkan gejala Tourette.
Penyebab penyakit itu bisa diketahui sejak usia dini antara 5 tahun sampai 9 tahun dan gejala awal dapat diketahui dari bagian kepala dan leher seperti dilansir dari National Institute of Neurological Disorders & Stroke (NINDS). Gangguan saraf motorik penderita mengakibatkan beberapa bagian tubuh nggak bisa dikontrol dan bergerak di luar kendali. Gejala ringan seperti berkedip dan bahu atau kepala yang tampak berguncang biasanya bisa berkembang menjadi gejala berat seperti mencium objek tertentu, melompat, hingga berputar.
Setiap orang juga memiliki cara untuk dapat mengontrol Tics-nya bila diperlukan. Misalnya, yang dilakukan @jessjessjessu. ”Aku biasanya melakukan pengendalian diri untuk mengurangi Tics seperti memegang squishy, bermain kubik, atau bermain dengan hewan peliharaan yang membuat tanganku sibuk dan nggak memukul diriku sendiri,” ungkap Jess dilansir dari akun TikTok-nya.
Meski begitu, beberapa jurnal medis seperti yang disebutkan Centers for Disease Control & Prevention (CDC) menyebutkan bahwa penyakit Tourette ini nggak serta merta bisa disembuhkan dengan mudah karena termasuk penyakit bawaan. Namun, ada obat yang disebut neuroleptics yang memiliki kandungan untuk bisa menahan reaksi Tics yang berlebihan pada penderitanya.
Edukasi tentang sindrom Tourette ini di media sosial juga mengajari orang-orang lebih respect dan nggak men-judge penderita Tourette karena reaksi dan tingkah yang mereka lakukan. Cukup dengan memberi ruang dan memaklumi bahwa penderita Tourette adalah manusia normal yang memiliki ”kelebihan” untuk terus bertahan meski dengan sindrom yang membatasi.
Beberapa selebriti berikut membuktikan, meski mengidap sindrom Tourette, mereka tak lantas menyerah dan berhenti berkarya.
Gejala Tics yang Terlihat dari Video yang Dikumpul kan Fans
Eilish mulai buka-bukaan tentang sindrom Tourette yang diidapnya sejak kecil saat di interview Billboard pada 2018. Eilish nggak ingin terlalu membicarakan penyakit tersebut di depan umum karena nanti orang-orang mengidentifikasikannya sebagai Billie si Penyanyi dengan Tics. Namun, sejak banyak orang mulai menunjukkan gejala Tics di video interview Eilish, akhirnya dia memutuskan untuk berbicara di depan umum dan melihat kumpulan video tersebut sebagai hiburan yang lucu.
Muncul Bersama OCD yang Diidapnya
David Beckham adalah pesepak bola yang juga mengidap obsessive compulsive disorder (OCD) sehingga begitu terobsesi untuk merapikan barang atau tempat yang dirasa nggak sesuai dengan kriteria rapinya. Bersamaan dengan OCD yang diidapnya, gejala Tourette mulai muncul di diri David Beckham yang ditandai dengan kedipan mata, gerakan bahu, atau berdecak. (Billboard/NINDS/c14/mel)