Are You a Zetizen?
Show Menu

Alam Semesta Jadi Objeknya

Ratih Mg Ratih Mg 25 Nov 2022
Alam Semesta Jadi Objeknya

Zetizen-Ruang angkasa selalu menarik untuk dipelajari. Alam semesta yang sangat luas menyimpan hal-hal indah penuh misteri. Kalau kamu suka belajar tentang benda-benda langit, jurusan astronomi cocok untukmu! Mau tahu gimana serunya kuliah di jurusan astronomi? Yuk, tanya langsung sama Adinda Faradila, mahasiswi Astronomi Institut Teknologi Bandung.

’’Aku dari kecil suka sekali belajar astronomi. Bahkan, cita-cita pertamaku jadi astronot, haha... Bagiku, astronomi itu sains yang menarik. Objek yang kita teliti jauh di sana dan nggak bisa dikontrol. Kalau bidang sains lain kan ada laboratorium. Objek yang diteliti bisa dikontrol dengan mudah, sedangkan laboratorium astronomi ya alam semesta. Kita nggak bisa mengutak-atik langit,’’ ungkap cewek yang akrab disapa Dinda itu.

Jurusan astronomi terdapat di Institut Teknologi Bandung dan menjadi satu-satunya di Asia Tenggara, lho. Di sana kamu akan belajar banyak hal seputar luar angkasa. Mulai mengukur jarak antarbintang, mengetahui massa planet dan umur alam semesta, hingga memprediksi waktu asteroid yang akan melintas dekat bumi.

Mata kuliahnya juga beragam. Ada mekanika benda langit, astronomi posisi, astrofisika termal, hidrodinamika, medan elektromagnetik, mekanika kuantum, fisika galaksi, fisika gelombang, eksoplanet, cuaca antariksa, lintasan satelit, sampai kosmologi. Wah, menarik ya!

’’Yang paling seru itu praktikum saat tengah malam sampai subuh. Waktu itu, kelompokku melakukan pengamatan eksoplanet di observatorium Bosscha, Lembang. Kami nunggu planet lewat di depan bintangnya sekitar jam 2 pagi. Awalnya masih cerah, eh pas planetnya melintas malah ketutup awan. Jadi, data yang didapat kurang lengkap dan harus mengulang pengamatan di hari lain. Intinya, anak astronomi itu manut sama langit,’’ paparnya.

Untuk menyelesaikan tugas akhir, mahasiswa astronomi perlu menentukan subkelompok keahlian. Ada tata surya, fisika bintang, serta galaksi dan kosmologi. Tata surya meneliti fisika matahari, kajian struktur atmosfer planet, dan eksoplanet. Kalau fisika bintang meneliti studi teoritis dan observasi, serta pengembangan sistem akuisisi dan pemrosesan data instrumentasi astronomi berbasis CCD. Terakhir, galaksi dan kosmologi meneliti studi tentang struktur, dinamika, distribusi, evolusi, gugus galaksi, kosmologi, dan penemuan dark matter.

 

Adinda Faradila,
Mahasiswi Astronomi Institut Teknologi Bandung 

Sebagai persiapan masuk jur usan astronomi, kamu bisa mendalami ilmu matematika, fisika, kimia, komputasi, dan pengetahuan dasar tentang teleskop. ’’Di sini, kita harus bisa menginterpretasikan makna fisis dari penurunan rumus di alam semesta. Komputasi diperlukan karena teknologi antariksa semakin canggih. Banyak data yang bisa kita olah untuk memodelkan alam semesta. Harus paham juga perkembangan ilmu astronomi dari masa ke masa sebagai landasan dan tahap belajar,’’ imbuhnya.

Prospek karier lulusan astronomi cukup luas. Di Indonesia, kamu bisa menjadi peneliti di observatorium atau lembaga penelitian berbagai bidang seperti satelit, roket, matahari, dan atmosfer. Kamu pun bisa bekerja di BMKG dan menjadi dosen astronomi. Atau, bekerja di sektor big data sebagai data scientist dan data analyst. Apa pun itu, semoga bisa ambil peran dalam memajukan astronomi Indonesia, ya! (arm/c18/lai) 

#TahukahKamu Edisi Luar Angkasa

Bentuk bulan sama sekali nggak bulat, tapi menyerupai lemon dengan kutub dan tonjolan pipih di sekitar khatulistiwa.

Awan di tengah galaksi Bima Sakti mengandung bahan kimia etanol yang biasa digunakan untuk membuat minuman beralkohol.

Satu sendok teh bintang neutron akan memiliki berat yang sama dengan seluruh populasi manusia.

Satu tahun di planet Merkurius sama dengan 88 hari di bumi. Namun, satu hari (mulai matahari terbit sampai terbenam) di Merkurius berlangsung selama 176 hari di bumi. Hal itu terjadi karena jarak Merkurius dan matahari sangat dekat.

Yuri Gagarin, astronot asal Rusia, dikenal sebagai manusia pertama yang terbang ke luar angkasa pada 12 April 1961 dengan roket Vostok 3KA-3. 

Jejak di bulan akan tetap terlihat hingga 100 juta tahun karena bulan nggak memiliki atmosfer. Artinya, nggak ada angin yang mengikis permukaan dan nggak ada air untuk membersihkan jejak kaki. (arm/c18/lai)

RELATED ARTICLES

Please read the following article