Zetizen-Pernah nggak, kalian merasa bosan dengerin musik yang itu-itu saja? Memang sih, ada tipe orang yang lebih sreg dengerin musik yang sama setiap hari. Tapi, dalam kurun waktu beberapa minggu kemudian, biasanya juga sudah mulai pusing dan merasa harus cari lagu baru. Nah, beruntunglah kalian Generasi Z yang mungkin sudah sangat akrab dengan platform streaming musik yang bisa diakses secara gampang dari smartphone maupun laptop.
Mungkin kalau belum akrab, caranya sama dengan saya dulu, generasi milenial yang mencari musik baru dari jajaran teratas saja. Misalnya, melihat dari top chart MTV (wah jadul banget ya). Iya, dulu pengetahuan lagu saya itu-itu aja. Kalau nggak dari daftar top musik yang terlihat dari siaran TV, ya mungkin ketika sesekali dengerin radio. Itu juga agak repot, harus rekam potongan lagu atau setidaknya menghafal potongan lirik untuk dicari di suatu waktu.
Sekarang, udah banyak banget platform streaming musik yang bisa dipilih dan gunakan. Ada beberapa yang harus berlangganan. Sementara itu, lainnya gratis namun dengan iklan. Mungkin dua teratas yang bisa dibilang paling populer adalah Apple Music dan Spotify. Di sini saya nggak mau mendebatkan mana yang lebih baik (walau menurut saya Apple Music unggul di kualitas music dan Spotify unggul di koleksi playlist, no debat… hehe). Tapi, keduanya sama-sama bisa bantu kamu menemukan musik baru sesuai selera.
Setiap platform streaming
musik
punya playlist khusus yang dibuat secara personal untuk penggunanya. Kamu bisa temukan playlist bernama Favourites Mix di Apple
Music dan Discover Weekly di Spotify. Keduanya diperbarui setiap minggu dan berisi lagu-lagu yang menurut setiap platform sesuai selera pengguna. Lalu, ada juga New Music Mix di Apple Music dan Release Radar di Spotify yang sama-sama diperbarui setiap Jumat.
Bedanya, dua playlist yang rilis setiap Jumat tadi berisi daftar lagu-lagu terbaru aja. Jadi, kalau biasanya kamu mendengarkan atau follow musisi favorit, lagu baru mereka bakal muncul di playlist tersebut bersama dengan rekomendasi lagu lain. Nah, kunci agar empat playlist ini sesuai dengan selera kamu bergantung pada bagaimana kamu dengerin musik sehari-hari. Ketika kamu menyukai lagu baru, biasakan untuk memberi like agar algoritmanya lebih sesuai dan nanti selera lagu bisa terbentuk.
Ngomong-ngomong soal berlangganan, kalau kamu merupakan mahasiswa atau mahasiswi dari perguruan tinggi terakreditasi, bisa memanfaatkan paket Spotify Premium maupun Apple Music khusus pelajar. Benefit-nya tentu saja harga lebih murah dengan proses yang cukup gampang. Untuk Spotify, harganya lebih murah menjadi Rp 24,990 dan berlaku selama 12 bulan dengan akses langganan yang bisa diklaim ulang sampai tiga kali. Sementara itu, Apple Music lebih mudah, yaitu sekali verifikasi pelajar, langsung mendapat harga khusus Rp 29,000 yang berlaku selama empat tahun loh! Kamu juga akan mendapat akses Apple TV gratis untuk nonton serial original mereka selama berlangganan.
Cara registrasinya juga gampang, kamu tinggal inputdata diri serta nama kampus yang tertera pada halaman verifikasi setiap platform. Selanjutnya, akan ada e-mail konfirmasi yang dikirim ke e-mail kampus yang kamu punya. Tinggal klik dan selesai deh! (pra/c20/mel)
GENIUS
Temukan Lirik sampai Latar Belakang Lagu
Zetizen-Dengerin musik paling pas sambil nyanyi tipis-tipis lah ya. Apple Music, Spotify, maupun platform streaming musik lainnya sekarang sudah terintegrasi dengan lirik, jadi sudah nggak perlu lagi susah-susah dengerin musik sambil browsing cari lirik buat karaoke. Tapi, terkadang kita penasaran dengan pembuatan suatu lagu yang didengar. Misalnya, lagu yang mellow identik dengan nuansa yang sedih, terus kita penasaran. ’’Ini dibuatnya kenapa ya?’’
Nah, bagi yang sering bertanya-tanya tiap kali dengerin lagu baru, ada aplikasi yang wajib kamu akses atau instal di smartphone. Yaitu, Genius. Aplikasi ini secara umum cukup mirip dengan Musixmatch dengan fungsi utama yang sama, yakni menampilkan lirik lagu. Bedanya, Genius menyediakan informasi musik yang jauh lebih banyak. Misalnya, latar belakang lagu sampai arti setiap lirik.
Aplikasi ini bersifat crowdsource yang sumbernya bisa dari musisinya atau pengguna lain yang mau berkontribusi. Biasanya, Genius berkolaborasi dengan beberapa artis yang populer saat ini untuk rilis latar belakang lirik yang terverifikasi, lengkap dengan video interview yang diunggah ke YouTube. NIKI, misalnya, yang mem-breakdown lagu Lowkey dan Indigo secara langsung. Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami dan menghayati makna lagu-lagu favorit yang didengarkan tiap hari. (pra/c20/mel)