Zetizen-Kemajuan teknologi memudahkan pekerjaan manusia dalam berbagai bidang. Tak terkecuali dalam berkarya seni. Kini, menggambar semakin mudah dengan bantuan perangkat digital seperti smartphone, tablet, hingga laptop. Nggak bakat menggambar? Chill! Ada sebuah program kecerdasan buatan yang bisa bikin kamu mendadak jago gambar, lho. Namanya DALL-E!
Perusahaan riset OpenAI mengembangkan sistem kecerdasan buatan DALL-E yang bisa mengubah instruksi teks sederhana menjadi gambar berkualitas tinggi. Nama DALL-E merupakan gabungan dari robot di film animasi WALL-E dan seniman surealis Salvador Dali. Program itu menggunakan 12 miliar versi parameter dari arsitektur Generated Pre-trained Transformer 3 untuk menafsirkan teks.
’’Membangun model DALL-E adalah langkah penting dalam tujuan kami untuk mengajar mesin dalam memahami dunia seperti yang dilakukan manusia,’’ tutur Prafulla Dhariwal, ilmuwan riset OpenAI.
DALL-E memiliki dua bagian. Pertama, model VQ-VAE yang mengode dan mendekode sinyal gambar. Lalu, ada transformator dekoder yang menerima teks dan gambar untuk dimodelkan secara autoregresif. Cukup dengan mengetikkan sebuah deskripsi, sistem secara otomatis akan membuat gambar realistisnya. Wah!
UNLIMITED IMAGES: DALL-E 2 dapat menciptakan variasi gambar yang terinspirasi dari aslinya
seperti lukisan Girl with A Pearl Earring. Cukup
dengan memasukkan sebuah deskripsi.
Hampir semua gambar dapat diciptakan DALL-E, lho! Mulai ilustrasi hewan, lukisan, sampai pemandangan geografis. Melalui deep learning, DALL-E dapat mengetahui hubungan antarobjek gambar dan menyimpulkan deskripsi. So, dua objek dengan konsep yang berbeda pun bisadisatukan dalam sebuah gambar baru. Kamu juga bisa mengedit dan memperbaiki foto dengan DALL-E. Meski begitu, hasil gambar DALL-E terkadang kurang sempurna dan terlihat aneh.
Keberadaan kecerdasan buatan diharapkan dapat membantu aktivitas manusia lebih efektif dan efisien. Namun, sebagian orang khawatir jika kecerdasan buatan tersebut mampu menggantikan posisi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Adanya DALL-E bisa jadi menggeser profesi desainer, seniman, fotografer, hingga pembuat konten visual. Meski nggak hilang begitu saja, semua posisi itu dapat tergantikan.
Kecanggihan DALL-E yang luar biasa juga memiliki dampak berbahaya. Pembuatan gambar yang sangat realistis dapat disalahgunakan oknum untuk menghasilkan konten pornografi, penipuan, kekerasan, atau kampanye politik. Karena itu, DALL-E belum tersedia untuk umum dan masih disempurnakan langkah-langkah keamanannya. Well, buat yang pengin mencoba DALL-E, kamu bisa mendaftar wait-list di situs resmi OpenAI. That’s so interesting! (arm/c12/lai)
Zetizen-Kecerdasan buatan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pekerjaan manusia. Sebuah organisasi nirlaba swasta yang berkembang di bidang artificial intelligence tengah membuat berbagai proyek AI untuk menciptakan masa depan sistem komputasi. Nggak cuma DALL-E, berikut beberapa proyek buatan OpenAI yang nggak kalah canggihnya. Let’s check! (arm/c12/lai)
DACTYL
Dactyl merupakan robot berbentuk tangan yang bisa bergerak gesit mirip gerakan manusia. Jaringan sarafnya terdiri atas tiga komponen utama, yakni pembelajaran penguatan, algoritma Kociemba, dan pengacakan domain. Dactyl bekerja dengan melatih tangan robot saat simulasi, kemudian mentransfer pengetahuan yang diperoleh
ke dunia nyata. So, robot tangan itu dapat menyelesaikan banyak tugas menggunakan berbagai gerakan tanpa diprogram secara individual oleh manusia.
JUKEBOX
Sistem AI berikut dapat digunakan untuk menghasilkan musik, lengkap dengan lirik dan vokalnya. Jukebox memiliki data musik dengan jumlah besar lengkap semua genre sehingga bisa menghasilkan musik baru yang terdengar seperti penyanyi asli. Sayang, Jukebox membutuhkan waktu sekitar sembilan jam untuk menghasilkan sebuah musik dengan durasi satu menit.
MUSENET
Nah, Muse Nethanya menghasilkan instrumen lagu dengan beberapa gaya lagu yang berbeda. MuseNet bekerja menggunakan jaringan saraf dalam yang telah dilatih pada kumpulan data file MIDI yang dikumpulkan dari berbagai sumber online, mencakup gaya musik jazz, pop, Afrika, India, hingga Arab. Pada 2017, penyanyi Taryn Southern merilis album yang dibantu dengan AI selama pengerjaannya, lho.