Zetizen-Walaupun saat ini kamera digital masih jadi pilihan nomor satu, tetap aja keeksotisan hasil kamera analog masih jadi primadonanya. Sebagai mana Komunitas Analog Surabaya yang sampai saat ini masih menjalan kan hobi fotografi mereka dengan segala terpaan digital yang ada. Pengin tahu apa aja tip dan trik mengguna kan kamera analog? Yuk, intip penjelasan Komunitas Analog Surabaya.
KOLABORASI: Selain sharing dan hunting, Komunitas Analog Surabaya kerap melakukan kegiatan bersama
dengan komunitas lain. Salah satunya adalah bersama
film Lab Surabaya, yakni @impossibleproject
Berawal dari bergabung dengan komunitas analog senior yang bernama Kokang Saja, akhirnya beberapa anggota yang masih anak muda berinisiatif membuat komunitas Analog Surabaya agar komunitas ini tetap hidup. ”Tujuan awal dari Analog Surabaya adalah untuk menjadi wadah anak-anak muda Surabaya yang ingin menggunakan kamera analog dengan rajin mengadakan event,” ujar Ahmad Nur Aziz, penggiat Analog Surabaya.
Selain hunting, komunitas ini kerap berkolaborasi dengan beberapa komunitas dan brand lainnya loh.
CIAMIK: Foto kiri dan bawah, hasil jepretan Komunitas Analog Surabaya
yang memperlihatkan suasana Pasar Pabean dengan lebih estetis dan menarik.
“Saat hunting, biasanya kami ada sharing session dengan senior fotografer yang udah ahli dalam bidangnya untuk berbagi ilmu dengan kami,” lanjut Aziz. Jadi, buat kalian yang masih pemula, jangan ragu untuk gabung terlebih dahulu di komunitas ini, ya. Karena Analog
Surabaya sangat terbuka bagi kalian yang ingin mempelajari seni fotografi, khususnya menggunakan kamera analog.
Akhir-akhir ini, kamera analog memang
Kembali
digandrungi beberapa kalangan, khususnya anak muda. Karena hasil jepretan kamera
“jadul” ini memang jauh lebih terlihat artistik daripada hasil kamera digital. ”Kami senang banget analog mulai tren lagi. Karena ini kan salah satu bentuk melestarikan sejarah atau malah bisa mengembangkan fotografi. Dari sini akhirnya juga banyak bakat terpendam orangorang, terutama dalam hal fotografi, yang muncul karena tren,” ujar Aziz.
Buat pemula, Aziz pun membagikan sedikit tip dan trik bagaimana cara untuk mendapatkan hasil yang ciamik dengan menggunakan kamera analog.
“Pertama, pakai kamera pocket atau point and shoot.Lalu, pahami dulu karakter-karakter roll film yang dijual di pasaran, kalau punya bujet lebih, pakai kamera slr aja karena bisa banyak pilihan setting-an ISO dan shutter-nya. Selain itu, banyak pilihan lensa yang disesuaikan dengan kebutuhan,” tutur Aziz.
SHARING: Walaupun belum punya kamera sendiri, Komunitas Analog Surabaya
secara terbuka menerima teman-teman yang ingin mencari tahu terlebih dulu
tentang apa dan bagaimana sensasi menggunakan kamera analog.
Bukan hanya sebagai tempat berkumpulnya anak muda yang interest dengan dunia fotografi, Analog Surabaya juga kerap melakukan
kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Salah satunya adalah berkontribusi untuk hunting bareng Model Charity for Lombok yang serentak dilakukan di 4 kota besar di Indonesia.
”Kami berharap fotografer atau penggiat fotografi jadi lebih terbuka dan tidak terkotakkan sama komunitas, brand, ataupun kotak-kotak lainnya. Kami memang komunitas, tapi dari sini, kami jadi penghubung dengan berbagai orang di luar sana, bisa fotografi juga ataupun nonfotografi,” tutup Aziz. (c12/lia)
DI tengah era digital, kamera analog berhasil bangkit dan
Kembali
eksis di kalangan penggiat fotografi. Bermain dengan kamera analog memang memberikan sensasi berbeda yang nggak bisa didapatkan melalui kamera digital. Yap, nikmatnya proses panjang memotret
dengan kamera analog membuat banyak anak muda mulai tertarik. Baca dulu yuk do’s and don’ts-nya berikut ini!