Zetizen-Pernah nggak kamu berencana buat refreshing ke sebuah destinasi favorit, tapi pas sampai bukannya senang malah stres sendiri karena terlalu ramai? Salah satu pemicunya bisa jadi karena overtourism alias keadaan di mana terlalu banyak pengunjung di satu tempat tertentu, guys. Buat mengakalinya, kamu bisa pakai prinsip second city yang diperkiraan jadi tren traveling tahun ini. Simak perjalanan Zetizen, yuk!
Secara sederhana, second city adalah mengeksplorasi kota atau destinasi di dekat daerah wisata favorit, tetapi kurang populer sebagai tujuan berlibur. Tren ini muncul untuk mengatasi masalah overtourism yang jika dibiarkan bisa berdampak buruk buat lingkungan wisata. Kamu juga pasti nggak suka liburan di tempat yang penuh sesak, kan?
Zetizen mencoba menerapkan prinsip second city dan mutusin buat jalan-jalan ke kota Lumajang. Ada dua destinasi yang sempat Zetizen kunjungi, yakni Desa Oro-Oro Ombo di kaki gunung Semeru dan air terjun Tumpak Sewu.
Baca juga:
Safety First, have Fun Then
|
Di sepanjang perjalanan mendekati destinasi, kamu bakal menjumpai pemandangan tebing, sawah, dan pepohonan tinggi yang alami. Meski begitu, Zetizen menyarankan agar kamu hati-hati jika pengin mengunjungi destinasi wisata di sini. Sebab, jalannya berkelok-kelok dan naik-turun. Nggak jarang juga kamu bakal ketemu dengan truk-truk yang mengangkut pasir dan bebatuan dari gunung.
Sampai di destinasi pertama, Desa Oro-Oro Ombo, Zetizen disuguhi pemandangan asri persawahan serta petani yang lagi memanen padi. Selain itu, di kejauhan pegunungan yang terhampar cukup panjang seolah jadi benteng bagi Oro-Oro Ombo. Desa ini juga jadi salah satu jalur pendakian Gunung Semeru yang identik sama padang savana yang dihiasi bunga verbana. Sayang, bagian yang ditumbuhi bunga verbana berada dekat kaki Gunung Semeru.
Setelah puas mengeksplorasi area persawahan, Zetizen melanjutkan perjalanan menuju air terjun Tumpak Sewu dengan estimasi waktu sekitar 30 menit. Meski begitu, perjalanan terasa begitu menyenangkan karena kita bisa menikmati panorama khas pegunungan yang memesona.
Baca juga:
Semua Suka Roti Lapis
|
Hanya dengan membayar tiket masuk Rp 10.000 per orang serta biaya parkir kendaraan, kamu bisa langsung masuk area air terjun Tumpak Sewu, loh. Ada dua opsi yang bisa kamu pilih. Pertama, panorama. Kedua, turun ke lembah air terjun. Zetizen sampai di Tumpak Sewu sekitar pukul 15.00. Kata penjaganya, pukul 17.00 area air terjun harus clear. Apalagi, sore itu awan mendung bergelayutan. Jadi, kami putusin berhenti di pos panorama aja.
Zetizen sudah takjub banget sama keindahan Tumpak Sewu. Jika beberapa air terjun di tempat lain berwarna kecokelatan, air Tumpak Sewu jernih serta dihiasi hamparan flora di sekelilingnya. Pemandangannya jadi semakin memesona.
Baca juga:
Staycation: Menjadi Turis di Kota Sendiri
|
Zetizen baru mengunjungi dua tempat di satu kota, loh. Dua-duanya juga punya pesona yang menawan. Jadi, yuk, kurangi rebahan, banyakin eksplorasi keindahan alam negeri! (c20/efn)
OPSI TIGA KOTA UNTUK DIJELAJAHI :
BANYUWANGI
Kota di ujung paling timur Pulau Jawa dan berseberangan dengan Pulau Bali ini menunggu buat kamu telusuri. Destinasi wisata mulai air terjun, gunung, hutan, hingga puluhan pantai bakal bikin kamu bingung mana yang harus dikunjungi kali pertama. Sebab, semua sama[1]sama indah. Kealamian yang masih terjaga pun siap bikin pikiranmu kembali segar.
JAMBI
Ingin menjelajahi air terjun, pantai, danau, bahkan cagar alam? Jambi adalah salah satu opsi yang harus masuk ke daftar tujuan liburanmu. Terlebih lagi, beberapa tempat wisata nggak memungut biaya tiket masuk. Jadi, kamu bisa bebas menikmati suasana selama apa pun. Meski begitu, karena kebanyakan destinasi adalah tempat alami, kamu juga harus tetap berhati-hati dan menjaganya.
PALANGKA RAYA
Ibu kota Kalimantan Tengah ini ternyata menyimpan pesona yang luar biasa, loh. Kamu bisa ikut petualangan Amazon ala Kalimantan Tengah di Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun, sambil mengamati kehidupan beragam spesies hewan endemis daerah tersebut. Kamu juga bisa mengunjungi macam-macam bangunan dan adat khas Kalimantan. Hitung-hitung kenalan sama budaya yang baru buat kamu. (c20/efn)