zetizen

Apa Sih Bedanya Kopi Arabika dan Robusta?

Food & Traveling

Zetizen.com - Sebagian penikmat kopi kayaknya nggak afdhol deh kalau kamu belum benar-benar mengetahui apa perbedaan arabika dan robusta. Yuk, kita cari tau dulu apa sih bedanya Kopi Robusta dan Arabika ini?

Kopi robusta tumbuh pada ketinggian di bawah 900 mdpl dengan suhu diatas 20° C, sedangkan kopi arabika tumbuh pada ketinggian di atas 900 mdpl dengan suhu lebih dingin yaitu antara 15°C sampai dengan 20°C. Pohon kopi harus selalu dilindungi dengan pohon lainnya seperti pohon petai cina, duren, dan lain-lain agar kopi berbuah lebat dan kualitasnya bagus. Kopi sangat rentan terhadap panas sinar matahari, jika tidak dilindungi maka sinar matahari akan membuat kopi lebih cepat merah padahal kopi belum cukup usia untuk dipanen (belum matang).

Untuk kadar kafein, kopi robusta lebih tinggi dibandingkan arabika. Kadar kafein kopi robusta bisa mencapai 30% sedangkan kopi arabika hanya dibawah 10%. Oleh karena itu, kopi robusta sangat cocok untuk penikmat kopi yang memiliki aktivitas yang tinggi karena dapat memicu hormon adrenalin lebih kuat dibanding kopi arabika.

Kopi robusta memiliki bentuk yang bulat sedangkan kopi arabika lebih lonjong dan besar. Jenis kopi arabika terbagi atas banyak lagi, misalnya saja kopi ateng, tim-tim, longberry, dan peaberry. Pohon kopi ateng tidak terlalu tinggi dan selalu berbuah namun pohon kopi tim-tim hanya berbuah setahun sekali tetapi kualitas tim-tim sedikit lebih baik jika dibandingkan ateng. Sedangkan kopi longberry memiliki bentuk yang lebih panjang dibandingkan ateng dan tim-tim. Untuk peaberry, kopi ini berasal dari ateng, tim-tim dan longberry yang dipilih. Karena peaberry adalah ‘kopi tunggal’ maksudnya ialah biasanya kopi terbelah menjadi dua, namun peaberry adalah bentuk tunggal dari kopi tersebut.

Baca juga: Ice-Ice Coffee

Kopi yang baik punya keasaman normal memiliki kandungan air 12% sampai dengan 14%. Nah, jika kopi dengan kandungan air diatas 14% di roasting maka tingkat keasamannya menjadi lebih tinggi sehingga kopi menjadi tidak nikmat. Seorang roaster harus dapat mengenal kopi yang diroasting agar menghasilkan kopi yang baik dan berkualitas. Biasanya kopi di roasting dalam waktu 20 menit, namun itu semua tergantung permintaan konsumen. Jika kopi di roasting lebih dari 20 menit biasanya kopi menjadi lebih pahit dan lebih hitam.

Roasting kopi dengan menggunakan mesin secara modern dan menggunakan cara tradisional juga akan berbeda kualitas kopi yang dihasilkan. Karena jika di roasting secara tradisional maka tidak akan diketahui suhu yang stabil dan waktu yang pasti untuk mengurangi kadar air dalam kopi. Namun jika menggunakan mesin dapat diketahui berapa suhu yang digunakan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas.

 

Ditulis oleh Nabella Harun (Alpha Zetizen of The Year 2016 dari Aceh)