Zetizen-Pertengahan dekade 1990-an, mesin Sega Saturn –penerus Mega Drive– mendapat tantangan dari Sony PlayStation yang agak lebih unggul dalam teknologi grafis 3D. Sega harus mencari konsep game yang mampu melejitkan penjualan Saturn tanpa harus bergantung grafis 3D. Wakil Direktur Sega Shoichiro Irimajiri bertemu dengan kreator Oji Hiroi yang sedang berusaha mewujudkan proyeknya.
Proyek tersebut memadukan genre adventure (love simulation) dengan RPG strategi. Sekilas itu terdengar seperti serial legendaris Fire Emblem. Bedanya, unsur adventure proyek tersebut lebih dominan. Ditambah unsur pertunjukan opera musikal dan mecha sebagai tema cerita utama dan latar mirip Tokyo era Taisho. Berbagai adegan anime disertakan, cocok untuk media CD yang paling populer bagi video game zaman itu. Maka, proyek Sakura Taisen pun digarap.
Kisahnya mengenai seorang perwira muda angkatan laut yang dipindahtugaskan untuk memimpin sekelompok gadis pemain opera musikal. Itu cuma samaran karena mereka mempunyai kemampuan psikis tinggi yang dibutuhkan untuk mengendarai koubu, semacam mecha tempur bertenaga uap. Mereka melindungi negeri dari ancaman para makhluk supranatural. Kesatuan militer rahasia itu disebut Teikoku Kagekidan.
Baca juga:
Play with Clay!
|
Sakura Taisen seri pertama langsung laku keras serta mendapat apresiasi positif. Para personel Teikoku Kagekidan jadi karakter-karakter populer. Lagu temanya pun jadi terkenal hingga sekarang. Sega segera membuat sekuel-sekuelnya, termasuk yang berlatar Paris dan New York. Sayangnya, mesin Dreamcast –penerus Saturn– ternyata gagal di pasaran. Serial Sakura Taisen pun terkena imbasnya sehingga absen cukup lama.
Sega tak lagi membuat mesin game, tapi aktif membuat game untuk mesin-mesin lain. Selama itu pula seri baru Sakura Taisen selalu masuk daftar game paling dinantikan para penggemar. Akhirnya, Sega mengabulkannya dengan Shin Sakura Taisen (Amerika: Project Sakura Wars), seri utama keenam sekaligus kebangkitan kembali.
Alkisah, dua tahun setelah Sakura Taisen V, terjadi serangan besar makhluk supranatural. Kagekidan cabang Tokyo, Paris, dan New York berhasil menang, tapi tiga pasukan tersebut hancur. Memasuki masa damai, berbagai negara membentuk kagekidan tersendiri untuk berjaga-jaga. Para pasukan tersebut secara berkala melakukan pertandingan persahabatan untuk menguji kemampuan.
Sepuluh tahun berselang, Teikoku Kagekidan terbentuk lagi, tapi dengan kualitas jauh di bawah pendahulunya. Sumire Kanzaki, mantan anggota seri pertama, mendatangkan perwira muda Seijurou Kamiyama untuk memimpin sekelompok gadis baru tersebut. Mereka pun menghadapi tantangan sebagai kagekidan yang tangguh dan kompak, pemain opera yang bagus, pertandingan dengan kagekidan negara-negara lain, serta munculnya ancaman baru.
Dari segi grafis, peningkatannya sangat kentara, sesuai standar mesin PlayStation4. Tapi, perubahan paling drastis adalah sistem pertempurannya. Tidak lagi berbasis giliran layaknya RPG strategi, melainkan action 3D serupa dengan seri sampingan Sakura Taisen V Episode 0. Sepertinya penyederhanaan itu dimaksudkan untuk menarik minat para penggemar baru. Tapi, performa para koubu dalam pertempuran tetap dipengaruhi interaksi dalam segmen adventure-nya. (c20/ray)
Baca juga:
It's Summer Time!
|
Zetizen-Berikut ini lima seri utama terdahulu Sakura Taisen serta satu contoh seri sampingan. Cukup banyak seri sampingan yang telah dirilis dalam berbagai genre, bahkan termasuk pachinko. (c20/ray)
SAKURA TAISEN
Seri perdana ini dirilis pada 1996, dua tahun setelah hadirnya Sega Saturn. Tokoh utamanya adalah Ichirou Oogami bersama Sakura Shinguji, Sumire Kanzaki, Maria Tachibana, Kanna Kirishima, Ri Kouran, dan Iris Chateaubriand. Sejak awal, mereka harus menghadapi organisasi yang ingin mengembalikan zaman feodal Jepang tanpa pengaruh budaya Barat.
SAKURA TAISEN 2: KIMI, SHINI TAMOUKOTO NAKARE
Dirilis dua tahun kemudian untuk mesin yang sama, seri kedua ini masih tentang Teikoku Kagekidan. Mereka merekrut dua anggota baru, yaitu Orihime Soletta dan Reni Milchstrasse. Muncul organisasi lain yang mengancam keamanan, nyaris berbarengan dengan tekanan politik di lingkungan militer untuk membubarkan Teikoku Kagekidan
SAKURA TAISEN 3: PARIS WA MOETEIRU KA
Ichirou Oogami ditugaskan ke Prancis untuk membentuk Paris Kagekidan. Para anggotanya, yakni Erica Fontaine, Glycine Bleumer, Lobelia Carlini, Hanabi Kitaoji, dan Coquelicot, merangkap pemain pertunjukan kabaret. Jadi, kepindahan serial Sakura Taisen dari mesin Saturn ke Dreamcast ini ditandai lokasi baru dan sederetan gadis baru.
SAKURA TAISEN 4: KOISEYO OTOME
Dirilis dua tahun kemudian untuk mesin yang sama, seri kedua ini masih tentang Teikoku Kagekidan. Mereka merekrut dua anggota baru, yaitu Orihime Soletta dan Reni Milchstrasse. Muncul organisasi lain yang mengancam keamanan, nyaris berbarengan dengan tekanan politik di lingkungan militer untuk membubarkan Teikoku Kagekidan.
SAKURA TAISEN V: SARABA, ITOSHIKI HITO YO
Konsep seri keempat akhirnya diterapkan dalam seri kelima yang hadir untuk mesin Sony PlayStation2. Karena Ichirou Oogami sudah kembali ke Jepang, perannya digantikan oleh Souichirou Taiga. Ia bergabung dengan New York Kagekidan yang beranggota Gemini Sunrise, Sagitta Weinberg, Diana Caprice, Rikaritta Aries, dan Subaru Kujou.
SAKURA TAISEN V EPISODE 0: KOUYA NO SAMURAI MUSUME
Game PlayStation2 ini tidak termasuk serial utama Sakura Taisen, tapi mengusung konsep yang masih mirip. Kisahnya mengenai Gemini Sunrise sebelum bergabung dengan New York Kagekidan. Ia mengendarai kudanya untuk menghadapi para musuh dalam pertempuran realtime. Nanti terbuka akses karakter Ichirou Oogami, Sakura Shinguji, dan Erica Fontaine.