zetizen

Waspada Bahaya Makanan Ekstrem

Sports And Health

Zetizen-Wabah novel coronavirus (2019-nCoV) bikin dunia khawatir. Sampai-sampai, daerah Wuhan diisolasi pemerintah Tiongkok. Kebiasaan makan makanan ekstrem yang diolah dari hewan liar dianggap sebagai salah satu pemicunya. Hmm, kok bisa ya? Simak, yuk! (c20/efn)

Di Wuhan, daerah yang dianggap sebagai awal mula persebaran virus korona, ada satu pasar yang bernama Huanan Wholesale Seafood Market. Di pasar tersebut, berbagai jenis hewan diperjualbelikan. Mulai yang hidup sampai sudah mati. Antara lain, hewan ternak dan hewan ekstrem seperti monyet, rubah, serigala, dan kelelawar.

Nah, setelah melakukan penelitian, para ilmuwan meyakini bahwa kelelawarlah yang jadi biang keladi persebaran virus korona. Terlebih, kebiasaan masyarakat Tiongkok, khususnya daerah Wuhan, yang gemar makan makanan ekstrem yang berasal dari hewan-hewan liar. Sebab, bagi masyarakat Tiongkok, mengonsumsi hewan-hewan ekstrem, terutama kelelawar dan ular, sudah menjadi budaya turun-temurun.

Nggak hanya virus korona yang mewabah pada beberapa bulan terakhir ini, ternyata wabah penyakit mengerikan lainnya juga bermula dari hewan-hewan liar yang berinteraksi atau dikonsumsi manusia. Misalnya, MERS-CoV, SARS-CoV, serta ebola.

Sebenarnya bukan hal baru apabila manusia tertular virus yang dibawa hewan. Sebab, hewan liar memang sering membawa patogen, bakteri, dan virus. Lalu, patogen tersebut perlu berevolusi buat bertahan hidup. Caranya, menginfeksi spesies lain buat dijadiin inang. Kemudian, apabila inang nggak mampu menerima patogen tersebut, timbullah penyakit pada inangnya.

Ada jenis-jenis penyakit yang memang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Zoonosis namanya. Sebagian virus yang dibawa hewan sudah mempunyai penawarnya. Sebagian lainnya hanya berupa penghambat pertumbuhan atau bahkan belum ditemukan. Alasannya, dengan adanya perubahan iklim, virus juga ikut berkembang dan jadi semakin ganas.

Sementara itu, di Indonesia terdapat Pasar Tomohon di Manado, Sulawesi Utara, yang juga menjajakan berbagai jenis hewan ekstrem. Namun, sampai saat ini, belum ada laporan mengenai terjadinya virus seperti di Wuhan. Menurut dr Gia Pratama, salah satu kemungkinan yang terjadi adalah daya tahan orang Indonesia sudah terbiasa dengan virus-virus tertentu. ’’Kita waspada, tapi nggak usah khawatir yang berlebihan,’’ ujarnya.

Bagaimanapun juga, wabah virus korona ini nggak bisa diremehin, guys. Kita harus tetap berhati-hati dalam memilih makanan serta membatasi konsumsi hewan ekstrem untuk mencegah infeksi zoonosis. Dokter Gia juga mengingatkan untuk sering[1]sering makan sayur dan buah buat memperkuat imunitas tubuh.

Zetizen-Selain fenomena virus korona di Tiongkok baru-baru ini, ada beberapa wabah penyakit lainnya yang pernah bikin khawatir penduduk dunia, guys. Penyebabnya pun mirip, yakni turunan dari virus yang ditularkan hewan[1]hewan liar seperti kelelawar, musang, unta, dan ular. Cari tahu, yuk! (c20/efn)

EBOLA VIRUS DISEASE (EVD)

Virus ini berasal dari hewan-hewan yang sebelumnya sudah terinfeksi seperti kelelawar dan monyet yang kemudian ditularkan melalui kontak dengan darah maupun cairah tubuh. Akibatnya, penderita bakal mengalami pendarahan parah, kegagalan organ, sampai kematian.

MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME[1]CORONA VIRUS (MERS-COV)

Sesuai namanya, virus ini dilaporkan kali pertama pada Maret 2012 di Arab Saudi yang kemudian menyebar ke wilayah Timur Tengah. Gejala MERS, antara lain, demam, batuk, dan sesak napas yang bersifat akut.

SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME-CORONA VIRUS (SARS-COV)

SARS bermula di Tiongkok pada November 2002. Penderita penyakit ini bakal mengalami infeksi pernapasan dan gejala saluran pencernaan yang disebabkan virus korona. Penyakit tersebut juga dapat mengakibatkan kematian kalau nggak cepat ditanganin.