So, Luis Milla emang punya pengalaman yang luar biasa sebagai pemain. Tiga klub terbesar Spanyol, Barcelona, Real Madrid, dan Valencia pernah dibelanya. Bersama klub-klub itu pula, doi berhasil meraih piala bergengsi kayak La Liga sebanyak 3 kali dan Copa Del Rey sebanyak 2 kali.
Sedangkan sebagai pelatih, Milla nggak sesukses di level pemain, terutama ketika melatih klub. Buktinya, dia nggak bisa bertahan lama ketika melatih Al Jazira, Luogo, maupun Zaragoza. Paling lama, dia cuma bisa bertahan semusim. Hanya saja, dia ternyata berhasil banget di level timnas. Buktinya, gelar Euro U-21 tahun 2011 bisa Milla bawa pulang bersama para jugador muda Spanyol ketika mengalahkan Swiss di final. Mungkin karena permainan possesion game ala tiki taka, permainan yang ia pelajari bersama Akademi Barcelona lebih berhasil diterapkan dalam tim Spanyol U-21 daripada tim-tim kecil La Liga. Wah, apa dia sanggup mengantar Indonesia buat berprestasi juga ya?
Kelebihan
Karier hebat sebagai pemain
Sebagai pelatih, sudah pernah sukses di level timnas
Kekurangan
Sebagai pelatih, selalu gagal di level klub
Menyukai tiki taka (possesion game), sedangkan Indonesia lebih sering bermain direct
Durasi pendek bersama masing-masing tim yang dilatih
Luis Fernandez Toledo
Kebangsaan: Prancis (lahir di Spanyol)
Tanggal lahir: 2 Oktober 1959 (usia 57)
Karier Pemain