Zetizen.com – Honda DBL South Sulawesi Series melahirkan juara baru di tahun ini. SMA Dian Harapan Makassar secara mengejutkan berhasil menumbangkan champion dua tahun berturut-turut SMAN 11 Makassar. Yang menarik lagi adalah SDH, julukan tim basket SMA Dian Harapan Makassar merupakan salah satu kuda hitam yang bermain di musim ini. Lalu, apa yang bisa membuat SDH sekuat sekarang?
Pada tahun lalu, Tim Putra SDH hanya mampu melenggang ke sweet sixteen setelah berhasil menumbangkan SMAN 15 Makassar. Namun, pada laga keduanya, mereka harus tumbang ditangan SMAN 11 Makassar dengan skor telak 30-10. Jika dilihat dari statistik pada pertandingan tersebut, sebenarnya permainan SDH tidak terlalu buruk. SDH mampu unggul perolehan rebound, aktif melakukan steal, dan hanya mendapat 10 kali foul dalam satu pertandingan. Namun, finishing mereka sangatlah kurang. Dari total 32 peluang, mereka hanya sukses mencetak 10 poin. Tiga dari lay up, satu dari three point dan terakhir dari satu kali free throw.
Menurut kapten tim putra SDH Adianto Abdiwijaya, mental tim tahun lalu mengalami penurunan karena kaget melawan juara tahun 2015, SMAN 11 Makassar. Alhasil, finishing mereka mengalami penurunan. Belum lagi, tekanan supporter lawan juga turut membuat mental punggawa SDH goyah.
Untuk meningkatkan mental tim di tahun ini, 4 anggota tim putri SMA SDH Makassar melakukan tour uji coba melawan tim-tim kuat yang ada di pulau Jawa.Kota-kota yang dikunjungi diantaranya ada Surabaya, Jogjakarta, dan Solo. Disana, mental mereka digembleng serta skill mereka juga mendapatkan peningkatan yang drastis. “kita nggak nyangka kalau tim di Pulau Jawa kuat banget. Kuat di Sulawesi belum tentu kuat di Jawa,” ujar Adianto kagum.
Berbekal pengalaman itulah, Adianto dan 4 temannya yang ikut tour uji coba langsung menanamkan pengalaman ke teman-temannya. Melihat perubahan permainan Adianto, rekan satu tim mereka langsung ter-upgrade secara otomatis. Bahkan jauh melebihi permainan mereka tahun lalu. Hal ini terbukti dari permainan mereka musim ini. Dalam tiap gamenya, mereka selalu menang dengan margin minimal 20 point. Bahkan, meski mereka mendapatkan peraturan respect the game setelah unggul 20 angka, mereka masih bisa menang hingga 65-6.
Di final Game, SDH yang sudah panas langsung tancap gas mencuri poin sejak tip-off. Dendam musim lalu seakan terbalas setelah SDH memenangkan laga dengan skor 50-40 saat melawan SMAN 11 Makassar. “Saat mau bermain, aku tekankan ke teman-teman untuk bermain lepas. Jangan terbebani pertandingan musim lalu maupun terbebani juara. Sebab, selama kita berusaha keras pasti kita akan mendapatkan yang terbaik,” papar Adianto.
Tak hanya tim putra saja yang mendapatkan upgrade dalam permainannya. Tim putri SDH juga mendapatkan hal yang sama. Di musim lalu, mereka langsung kalah di laga pertama saat berhadapan dengan SMAN 11 Makassar . Hal ini langsung membuat SDH dicap sebagai sekolah yang tidak terlalu baik dalam basket. Faktor fisik menjadi evaluasi utama yang membuat skuad SDH bisa tumbang di laga pertama.
Untuk membalaskan dendam tahun lalu, Mereka pun melakukan latihan ekstra keras untuk meningkatkan stamina. Dalam setiap harinya, minimal para srikandi SDH harus melakukan lari di jogging track hingga 5 kali. Dan khusus sabtu, mereka wajib lari hingga 15 putaran. Semuanya dilakukan secara bertahap agar tubuh mereka terbiasa secara dengan sendirinya. “Selain fisik, kamu juga latihan akurasi dan scrimmage game. Sehingga kami terbiasa berfikir dalam sebuah pertandingan. Nggak cuman passing dan finishing,” ujar Patricia Lago, Kapten putri SDH.
Selain itu, salah satu punggawa SDH, yaitu Sabrina juga ikut dalam salah satu kegiatan Tour ke Pulau Jawa bersama teman-teman putranya. Sepulangnya dari Jawa, Sabrina langsung memberikan arahan mental ke teman-temannya bahwa skill saja mereka nggak akan mampu, namun harus dilengkapi dengan mental yang sekuat baja.
Berkat kerja keras mereka dalam setahun, SDH menjadi tim yang sangat ditakuti musim ini. Sama halnya dengan tim putra, tim putri SDH juga selalu menang telak dengan lawannya. Sekali main, mereka bisa menang dengan skor 38-0, 39-26, bahkan hingga 40-5.
Di laga final sendiri, SDH bisa menang dengan mulus. 52-37 menjadi hasil revans mereka setelah di tahun lalu ditumbangkan SMAN 11 Makassar di laga pertama. Duet Patricia Lago dan Sabrina menjadi salah satu kunci utama kemenangan merka. “Kami sangat bangga dan bahagia. Usaha dan kerja keras kami selama setahun bisa terbayarkan setelah menjadi juara dan juga kawin gelar musim ini,” tutup Patricia.