Zetizen-Siapa yang di bulan ini lagi rajin-rajinnya mengamati langit demi melihat fenomena planet sejajar? Well, kalau kamu tertarik dengan dunia astronomi, hobi stargazing cocok untukmu. Stargazing atau mengamati gugus bintang adalah kegiatan mengamati bintang dan benda langit lainnya. Menikmati keindahan langit malam juga bisa menjadi healing tersendiri dari penatnya aktivitas, lho!
’’Stargazing itu seru karena semakin kita melihat keindahan langit, semakin kita dekat dengan alam, dan juga menimbulkan banyak rasa penasaran terhadap apa yang ada di langit,” ungkap Mila Izzatul Ikhsanti, penggemar stargazing. Gadis yang akrab disapa Mila itu memang tumbuh di keluarga yang dekat dengan sains. Nggak heran kalau dia tertarik dengan langit sejak kecil.
’’Belum banyak orang yang aware dengan fenomena langit. Misalnya, bintang nggak hanya berwarna putih, tapi ada juga biru dan merah. Bintang-bintang di langit juga ada formasinya sendiri dan rasi bintang ini selama ribuan tahun tidak berubah,” jelasnya.
Baca juga:
Ilmuwan dalam Mengolah Data
|
Jangan khawatir sulit memahami aspek astronomi. Orang yang hobi stargazing nggak harus dari jurusan sains kok. Mereka dikenal dengan sebutan astronom amatir. ’’Bahkan, kalau lihat kembali sejarah, penemu planet dan komet kebanyakan astronom amatir. Fun fact, penemu planet Neptunus adalah seniman, lho,” imbuh Mila.
Kalau mau belajar astronomi secara formal, kamu bisa baca textbook atau mengambil jurusan astronomi.Kamu pun bisa belajar dari media yang kredibel seperti Lapan Indonesia dan Bosscha. Biar belajar makin fun, cari komunitas yang sesuai buat diskusi dan observasi bareng.
Alat penunjang hobi stargazing bergantung pada objek yang ingin dilihat. Untuk melihat hujan meteor atau lengan galaksi bimasakti, kamu nggak perlu menyiapkan apa pun. Paling alas buat rebahan aja, hehe. Kalau ingin melihat benda langit yang jauh dari bumi seperti galaksi, nebula, dan gugus bintang, kamu perlu teleskop. Psstt, kamu bisa pakai alat yang disediakan komunitas.
Untuk dokumentasi benda-benda langit, kamu membutuhkan kamera digital sesuai benda yang akan dipotret. Kamera wide lens bakal cocok buat motret langit dengan medan pandang yang luas. Beberapa merek kamera seperti Nikon dan Canon juga sudah punya tipe khusus untuk astrophotography. Saat ini pun banyak smartphone yang bisa menangkap cahaya redup.
Mau mulai hobi stargazing? Rajinlah memperhatikan pergerakan benda langit secara rutin dalam jangka waktu tertentu. ’’Misalnya, mengamati bulan selama satu bulan, ternyata terbitnya selalu terlambat. Atau, matahari yang posisi dan waktu terbitnya akan berubah jika diamati tiap dua minggu,’’ ujar penggemar stargazing asal Jakarta itu. Dijamin pasti kamu akan menemukan hal unik! Wah, pengalaman baru yang menarik buat dicoba, bukan? (elv/c12/lai)
Rekomendasi Spot Stargazing
Zetizen-Kalau kamu mau melakukan stargazing, pastikan kondisi langit ideal. Yakni, bebas dari polusi udara dan cahaya. Berikut rekomendasi tempat terbaik yang bisa kamu kunjungi untuk mengamati bintang! (elv/c12/lai)
Gunung Batur
Gunung yang terletak di Bali itu sering kali dijadikan tempat untuk mengamati gugusan bintang. Karena lokasinya yang cukup terpencil, area Gunung Batur saat malam terbebas dari polusi cahaya maupun udara. Umumnya, pemandangan langit terbaik bisa kamu amati saat perayaan Nyepi. Sebab, Bali menjadi gelap tanpa cahaya.
Gunung Prau
Nggak seterjal Gunung Batur, gunung yang berlokasi di Jawa Tengah itu menawarkan suasana yang lebih bersahabat karena rute pendakiannya yang pendek. Waktu terbaik untuk mengunjungi Gunung Prau adalah sekitar Juli sampai September karena langitnya cerah. Nggak perlu khawatir berkemah sendirian. Banyak yang berkemah di puncak gunung, terlebih saat weekend. Habis lihat langit malam penuh bintang, paginya kamu akan disuguhi sunrise yang top abis!
Maros
Maros terletak di Sulawesi Selatan, sekitar 30 kilometer dari Makassar. Di sana terbentang Ramang-Ramang, yakni pegunungan karst terbesar ketiga di dunia. Untuk ke sana, kamu perlu menyewa perahu. Kamu bakal dimanjakan pemandangan eksotis. Salah satu desa yang populer adalah Kampung Berua. Lokasi yang tepat buat stargazing tanpa terhalang gedung dan polusi.