zetizen

GAYA KEPEMIMPINAN SEKOLAH DALAM KONTEKS MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Science

Sekolah merupakan salah satu tempat dimana kita bisa menimba ilmu pengetahuan yang disebut dengan belajar. Sekolah menjadi wadah untuk belajar seorang siswa dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Maka dari itu sekolah menjadi salah satu aspek yang penting dalam kehidupan menusia. Maka apa saja yang melatar belakangi berdirinya suatu sekolah, apakah sekolah hanya untuk belajar saja.

Semua unsur yang ada di sekolah itu sudah diatur oleh pemerintah sedemikian rupa untuk menjadikan suatu sekolah itu berkualitas dan bisa berdaya saing. Dalam sekolah adanya sistem-sistem pengelolaan yang melatar belakangi berdiri sekolah, jadi tidak hanya belajar saja, banyak hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan suatu sekolah. Permendikbudristek Nomor 47 Tahun 2023 secara rinci menjelaskan definisi, ketentuan umum, kurikulum dan pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana prasarana, serta penganggaran dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan. Sedangkan dalam kegiatan pengawasan, peraturan ini menjelaskan pihak-pihak yang berperan dalam dan ruang lingkup pengawasan yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pihak.

Sekolah dikelola oleh seorang pemimpin, dimana sekolah dapat dikatakan berkualitas adalah sekolah yang mempunyai pemimpin yang berkualitas pula, pemimpin yang mempunyai jiwa pemimpin yang baik dapat dilihat dari caranya dalam mengelola sekolah, sikap, gaya, model, memanejemen dan sebagainya. Di sekolah dasar sendiri seorang pemimpin hendaknya lebih memperhatikan terhadap aspek tumbuh kembang siswa, dikarenakan siswa sekolah dasar merupakan usia-usia yang cukup rentan, artinya mereka belum stabil secara pikiran dan emosional. Untuk itu bahasan kita kali ini ialah mengenai kepemimpinan sekolah dalam konteks manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar.

A. Pengertian Kepemimpinan

Sebuah kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari segala aktivitas manusia. Baik secara individu maupun kelompok. Pengertian kepemimpinan sendiri bukanlah sebuah kepenguasaan, melainkan sebuah proses seseorang dalam memimpin. Untuk mencapai sebuah tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah organisasi, lembaga, hingga sebuah instansi, diperlukannya peranan kepemimpinan yang terarah, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang baik dan tepat waktu (efektif dan efisien).

Menurut Suparman, (2019: 9) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan sebuah keterampilan yang harus dipunyai seseorang agar mampu memberi pengaruh pada orang lain untuk dapat bekerja sama sehingga mau mengikuti berbagai tindakan yang inginkan untuk mencapai kesepakatan bersama.

Hutahayan, (2020: 2) menjelaskan kepemimpinan meliputi cara mempengaruhi sesuatu untuk menentukan sebuah arah organisasi, memberikan dorongan perilaku untuk meraih suatu yang ingin dicapai, memberi pengaruh individu agar lebih baik, beberapa orang hingga budayanya.

B. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Sebagai seseorang yang menegelola atau memimpin jalannya suatu sekolah, kepala sekolah tentu perlu mempunyai sebuah target dan berbagai rencana pendidikan secara utuh dan mengacu pada peningkatan mutu di sekolah. Rencana peningkatan mutu di sekolah ini disebut dengan Manajemen Mutu Terpadu (MMT). Strategi tersebut merupakan sebuah usaha sistematis untuk secara berkelanjutan dapat memperbaiki kualitas layanan, sehingga menjadi lebih terarah kepada warga sekolah (siswa, wali orang tua siswa, pendidik, pemerintah, masyarakat, dan lain-lain).

Saat ini, manajemen dan kepemimpinan ini dapat memberikan keleluasaan kepada tiap kepala sekolah dalam membentuk kompetensi tertentu sesuai dengan visi dan misi sekolah. Sehingga diharapkan keadaan tersebut mampu memberdayakan kualitas sumber daya manusia, dan mampu mengurangi berbagai masalah yang berhungungan dengan pendidikan. Dalam hal ini, manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah harus mampu menghadapi perbedaan karakteristik siswa sekaligus juga mampu melakukan suatu yang berbeda antarsekolah hingga daerah, namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Dalam kaitannya dengan manajemen dan kepemimpinan sekolah, kepala sekolah dan guru diharuskan untuk selalu mencari dan memperoleh informasi terkini tentang pendidikan dan peningkatan mutu sekolah sesuai perkembangan zaman. Melakukan sebuah inovasi di sekolah tentu sejalan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Maka, untuk kepentingan tersebut diperlukannya berbagai sumber belajar yang mampu mengembangkan sekolah efektif, efisien, mandiri, dan produktif.

C. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Sekolah

Kepemimpinan dalam sekolah tentulah harus di kelola dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada. Maka dari itu, setiap pemimpin sekolah harus mempunyai tugas dan fungsi untuk memelihara tanggung jawab disekolah. Menurut Siagian dalam (Djafri, 2016 : 11), menyatakan beberapa fungsi yang harus diperankan oleh seorang pemimpin yang tidak hanya berfungsi sebagai perancang kriteria kinerja bawahan, tetapi juga berfungsi sebagai: (a) penentu arah; (b) wakil dan juru bicara organisasi, (c) komunikator, (d) mediator, (e) integrator.

Sebagai pengelola tentulah tidak asing kepada kepala sekolah karena pada dasarnya kepala sekola memang mengelola sekolah, dari kegiatan, peserta didik, kurikulum dan sebagainya. Kepala sekolah sebagai pemimpin harus memberikan layanan kepada guru seperti melakukan pengamatan terhadap kinerja yang dilakukan guru. Fungsi kepala sekola sebagai administrator ialah kepala sekolah harus bisa mengetahui mengenai kegiatam-kegiatan yang ada, pencacatan, kegiatan sekolah,  penginformasian dan sebagainya.

D. Gaya dan Model Kepemimpinan Sekolah

1. Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam sekolah tentulah harus di kelola dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada. Maka dari itu, setiap pemimpin sekolah harus mempunyai tugas dan fungsi untuk memelihara tanggung jawab disekolah. Menurut Siagian dalam (Djafri, 2016 : 11), menyatakan beberapa fungsi yang harus diperankan oleh seorang pemimpin yang tidak hanya berfungsi sebagai perancang kriteria kinerja bawahan, tetapi juga berfungsi sebagai: (a) penentu arah; (b) wakil dan juru bicara organisasi, (c) komunikator, (d) mediator, (e) integrator.

Sebagai pengelola tentulah tidak asing kepada kepala sekolah karena pada dasarnya kepala sekola memang mengelola sekolah, dari kegiatan, peserta didik, kurikulum dan sebagainya. Kepala sekolah sebagai pemimpin harus memberikan layanan kepada guru seperti melakukan pengamatan terhadap kinerja yang dilakukan guru. Fungsi kepala sekola sebagai administrator ialah kepala sekolah harus bisa mengetahui mengenai kegiatam-kegiatan yang ada, pencacatan, kegiatan sekolah,  penginformasian dan sebagainya.

2. Model Kepemimpinan

Menurut Yuliana (2021 : 41) ada beberapa model kepemimpinan di sekolah :

  • Authoritarian Leadership (Kepemimpinan Otoriter)

Sesuai dengan namanya kepemimpinan ini bersifat satu arah, artinya anggota lain tidak diperbolehkan untuk ikut berpartisipasi dalam pengampilan keputusan.

  • Democratic Leadership (Kepemimpinan Demokratis)

Artinya setiap pengampilan keputusan itu diambil dengan mengadakan musyawarah dan mufakat bersama.

  • Laissez-Faire Leadership (Kepemimpinan Laissez-Faire)

Model ini memberikan kebebasan penuh terhadap setiap anggota. Jadi disini setiap kelompok atau divisi ini mempunyai keputusan untuk dan kebebasan penuh.

Masih banyak lagi terdapat model-model yang bisa digunakan seorang pemimpin untuk menjalankan suatu lembaga atau organisasi. Pada dasarnya semua harus bertanggung pada pemimpin yang bijaksana dimana seorang pemimpin itu harus adil dan memperhatikan tujuan, anggota dan keputusan yang akan diambil.

 

Penulis: 

Dwi Dipta Dalilah, Laura Jenetta, Lukman Nulhakim

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa