Are You a Zetizen?
Show Menu

Action Camera, Gimana sih Perkembangannya?

Zetizen Zetizen 04 Mar 2016
Action Camera, Gimana sih Perkembangannya?

Zetizen.com - Action camera jadi salah satu syarat agar bisa menjadi anak ’’kekinian" sejak awal 2013. Saat nongkrong di kafe, main di pantai, bahkan selfie bareng pacar, rasanya belum keren kalau belum foto-foto pakai action cam dan di-share. Tapi, tahu nggak sih bahwa penggunaan action cam sekarang jauh berbeda dengan awal terciptanya?

Pada 1960-an, legendary skydiver Bob Sinclair ingin menggambarkan secara nyata rasanya terjun dari langit melalui acara TV-nya. Sinclair lantas menggunakan gyro-stabilized camera yang diletakkan dalam sebuah helm. Sejak saat itu, action cam mulai berkembang. Bahkan, pada 1963, kamera ala Sinclair tersebut dikembangkan NASA menjadi kamera Hasselblad. Kamera itu digunakan dalam penerbangan Apollo 11 serta mampu membawa banyak data dan fakta tentang penerbangan astronot ke bulan.

Memasuki 2000-an, bentuk action cam makin kecil dan lebih fleksibel. Pada 2002, Nick Woodman mencetuskan ide membuat kamera yang mudah dibawa dan bisa melekat di tempat tertentu saat surfing. Karena itu, warga Amerika Serikat tersebut berkreasi dan menciptakan GoPro Hero 1 pada 2004. Dengan film Kodak 35mm dan dibalut case antiair, GoPro generasi pertama menjadi barang yang sangat mewah. Nick terus mengembangkan action cam-nya dengan bentuk seminimal mungkin dan hasil maksimal hingga lahir GoPro Hero 4 sepuluh tahun kemudian.

Lalu, pada 2013, hadirlah action cam Ricoh Theta dengan daya pengelihatan 360 derajat yang dihasilkan dua lensa mini. Berkat kemampuan tersebut, Ricoh Theta cepat populer di Jerman, Amerika, dan Inggris. Salah seorang penggunanya di Indonesia adalah Akbar Ramadhan yang tergabung dalam Paguyuban Theta Indonesia. ’’Hasilnya lebih realistis, apalagi kalau disinkronkan dengan aplikasi Theta. Udah kayak Google Maps,’’ katanya.

Tahun ini pun nggak luput dari kehadiran action cam baru. Misalnya, Nikon KeyMission 360 yang rilis pada Januari lalu. Dual lensanya dilengkapi image sensor yang dapat menghasilkan foto dan video berkualitas ultrahigh definition. Selain itu, KeyMission 360 memiliki fitur waterproof dan shockproof tanpa tambahan case. Berikut contoh video yang diambil dengan Nikon KeyMission 360 (afr/c14/rat/sam).

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article