Zetizen.com – Bumi semakin panas karena Global Warming nih. Hal itu mendorong orang-orang untuk berlomba mencari energi alternatif. Salah satunya adalah dengan membuat jalan tol elektrik yang dikembangkan oleh Scania, firma truk asal Swedia, dan Siemens, perusahaan mesin asal Jerman. Seperti apa sih cara kerjanya?
Dinamakan eHighways, program ini sedang diuji coba di Swedia. Tepatnya di kota Galve, ibukota Stockholm, Swedia. Program uji coba ini hanya untuk trailer alias truk bermuatan besar. Sebab, 50 persen emisi di Swedia berasal dari trailer dan pengangkut barang antarkota. Dengan diujikan pada trek sepanjang 2 kilometer, cara kerja eHighways mirip rel kereta.
Trailer terhubung dengan kabel listrik yang dipasang di atas jalan tol. Trailer akan mendapatkan tenaga dari kabel sehingga nggak mengeluarkan emisi sama sekali. Canggihnya lagi, energi yang dikeluarkan saat trailer mengerem akan ditransfer kembali ke kabel listrik. Ramah energi kan?
Saat trailer terhubung ke kabel listrik, kecepatannya dibatasi hingga 90 km per jam. Lalu, gimana dong kalau trailer ingin mendahului atau pergi ke daerah yang belum ada treknya?Gampang kok. Pengemudi trailer hanya perlu melepaskan koneksinya dengan kabel listrik dan menggunakan mesin diesel seperti biasa.
“Ini adalah suatu pencapaian besar dalam proses pencarian bahan bakar bebas emisi,” ujar Claes Erixon, juru bicara Scania, seperti dilansir dari Forbes. Selain itu, eHighways merupakan langkah besar dalam proyek pemerintah Swedia yang menargetkan negaranya bebas emisi karbon pada 2030.
eHighways akan terus dikembangkan selama dua tahun di Swedia. Pada 2017, Siemens akan mulai menguji coba program yang sama di California, Amerika Serikat. Kapan ya bisa diterapkan di Indonesia? (forbes/aw/rat)