Di tengah pandemi global virus korona (Covid-19) yang juga sedang melanda Indonesia ini, kita harus benar-benar menjaga kesehatan dan kebersihan dalam berkegiatan sehari-hari sebagai tindakan preventif. Anjuran untuk mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer pun digalakkan dengan berbagai tutorial membersihkan yang baik dan benar.
Namun, selain kebersihan tangan kita, benda yang sering kita pegang dan gunakan sehari-hari tentu juga harus terbebas dari bakteri dan virus. Ya, apalagi kalau bukan ponsel atau handphone (HP) yang kamu gunakan untuk berkomunikasi selama menerapkan work from home (WFH) atau social distancing. Pasti kontakan dengan HP terus, kan? Tentu percuma kalau kamu sudah mencuci tangan, tetapi kemudian memegang ponsel dengan bakteri yang sudah menumpuk.
Nah, cara membersihkannya gampang, kok. Pastikan tangan kamu sudah bersih sebelum melakukan proses ini. Siapkan kain microfiber bersih atau kain halus, lalu basahi dengan sabun cuci tangan yang ada di rumah atau cairan antibakteri. Setelah itu, usap secara lembut ke seluruh bagian bodi ponsel dengan menghindari bagian lubang seperti port USB dan speaker. Pelan-pelan aja ya, nggak usah ditekan. Kalau sudah, bersihkan lagi dengan kain yang masih kering.
Untuk membersihkan lubang-lubang di ponsel, kamu bisa menggunakan cotton bud yang dibasahi dengan sedikit cairan alkohol 70 persen secara perlahan. Cara di atas juga bisa kamu aplikasikan untuk membersihkan case ponsel kesayangan. Hal ini bisa kamu lakukan secara rutin dengan intensitas sesuai penggunaan masing-masing.
Dikutip dari BBC, cmetode ini sudah cukup efektif buat menghilangkan bakteri maupun virus pada bodi ponsel yang kita gunakan sehari-hari. Kalau tangan dan ponsel sudah bersih, tentu bisa mengurangi risiko untuk terpapar virus dan dapat hidup lebih sehat. Semoga tip ini bisa membantu agar semua selalu sehat ya! (c20/pra)
Riset lain mengatakan bahwa kita terbiasa menyentuh wajah sendiri hingga 368 kali dalam sehari.
Rata-rata orang menyentuh ponselnya 2.600 kali dalam sehari (survei dari lembaga riset dscout, 2019)