Zetizen.com – Pernah tahu 3D printing? proses mencetak barang 3D terkomputerisasai ini emang udah semakin populer digunakan di berbagai bidang. Apalagi, software dan printer 3D pun saat ini udah nggak sulit lagi didapatkan. Nggak heran kalau dengan bermodal kreativitas dan program 3d printing plus printernya yang bahkan bisa dirakit sendiri, banyak orang yang sukses membuka industri pembuatan barang dengan prospek yang nggak main-main.

Cetak Souvenir

Dengan kemampuannya untuk mereplika barang, 3d printing mempermudah proses pembuatan miniatur kayak action figure dan semacamnya. Nggak heran kalau banyak character enthusiast yang akhirnya sukses membuat karakter original mereka sendiri yang banyak diminati pecinta mainan. Misalnya kayak yang dilakukan Sugacube yang sukses dengan karakter original mereka. Bahkan, dalam satu bulan mereka bisa mendapatkan omset hingga Rp 100 juta. Fantastis kan?

Dimanfaatkan hingga ke ranah Fashion

Nah meski kebanyakan benda yang dibuat dengan 3d printing itu rigid alias kaku, ternyata ada juga loh yang sukses memanfaatkan teknik ini dalam dunia fashion. Hasil printingnya dibuat apparel kayak sepatu, dress, rok, sampai berbagai macam pernak-pernik lain yang bisa menunjang penampilan. Contohnya kayak Iris van Herpen yang berkolaborasi dengan arsitek Rem D. Koolhaas yang merupakan co-founder of United Nude. Mereka berdua berhasil membuat show fashion yang semu bajunya berasal dari 3d printing pada 2013 lalu.

Buat kamu yang suka fashion, pastinya desain semacam itu bisa banget jadi inspirasi kamu dalam mengembangkan desain baju yang fresh dan out of the box. Plus, 3d printing di dunia fashion juga tergolong mudah. Dimana kita hanya memerlukan design yang pas dan sudah terukur untuk para calon penggunanya. Lalu tinggal di print melalui 3D printer.

Membuat Bagian Tubuh Buatan

Di dunia kedokteran sendiri, 3d printing juga digunakan untuk menggantikan beberapa bagian tubuh yang rusak. Salah satu yang pernah diaplikasikan dan sukses diaplikasikan oleh sekelompok ilmuan yang di kepalai oleh Anthony Atala dimana mereka membuat telinga yang berbahan dasar plastik. Tentu, mereka tetap memperhatikan skala dan proporsi dalam pembuatan hal tersebut.

Nah jika hal ini diaplikasikan di Indonesia, tentu kemajuan medis Indonesia akan meningkat pesat. sebab, tidak semua implan bisa dilakukan jika tidak memiliki kecocokan. Sedangkan dengan 3D printing, kita bisa menyesuaikan agar apa yang kita buat bisa cocok dengan pasien dan mampu meningkatkan kehidupan mereka ke yang lebih baik pasca trauma.

Source: popularmechanics, glamour

Edited by: Bogiva