zetizen

Deepfake, Teknologi Replikasi Wajah yang Kontroverisal

Techno

Zetizen-Fenomena internet emang nggak ada habisnya. Mulai yang baik sampai yang cukup membahayakan, seakan ada dinding tipis untuk membedakan dua hal tersebut ketika menyelami dunia internet. Salah satu yang sempat menjadi tren akhir-akhir ini adalah video yang menggunakan teknologi deepfake yang hampir membanjiri timeline media sosial.

Tahun 2017 adalah waktu di mana teknologi video deepfake kali pertama mulai merebak di jagat internet. Deepfake datang dari konglomerasi gabungan kata ”deep technology”dan ”fake” dengan menggunakan teknologi algoritma mendalam. Konten yang menggunakan teknologi deepfake memungkinkan untuk menjadikan foto atau video seseorang bisa melakukan aktivitas atau ucapan seperti aslinya. Biasanya orang-orang yang menggunakan teknologi deepfake untuk mengedit foto atau video ini menyasar beberapa figur prominen yang dijadikan sarana konten hiburan.

Sebut saja tokoh-tokoh dunia seperti Presiden Barack Obama, Vladimir Putin, dan Donald Trump yang sering diedit dengan menggunakan teknologi deepfake untuk mengucapkan kalimat yang sebenarnya tidak pernah dilontarkan di dunia nyata. Dewasa ini penggunaan aplikasi yang menyediakan sarana edit deepfake juga sangat mudah diakses. Hal itu didukung dengan pernyataan Giorgio Patrini selaku CEO dari perusahaan Sensity yang telah melakukan penyelidikan terhadap fenomena merebaknya deepfake sejak 2018. ”Banyaknya open source tools yang memudahkan pengguna di internet untuk mengaksesnya membuat mereka memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi dalam membuat konten dengan teknologi deepfake ini,’’ ujarnya seperti dilansir Discover Magazine.

Tren video deepfake juga sempat mewarnai aplikasi TikTok dan Douyin, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan scan face swapping yang kemudian ditimpa dengan menggunakan tubuh atau wajah orang lain yang dipilih serta memeragakan beberapa gerakan ekspresi dan mimik wajah pada gambar tersebut. Fitur tersebut terbilang cukup kontroversial karena ditakutkan akan disalahgunakan pihakpihak tertentu. Hal itu mendapat respons dari pihak keamanan nasional Amerika Serikat yang melihat fitur deepfake pada TikTok ini bisa mengancam keamanan dan kenyamanan bagi warganya yang kurang lebih terdapat 11,262,970 pengguna TikTok di Amerika Serikat, melansir dari data yang diungkap CNBC.

Terlepas dari kehadiran deepfake yang ditujukan untuk memberikan hiburan, kita tidak bisa menjamin apakah teknologi ini benar-benar aman bagi pengguna tertentu atau malah bisa digunakan sebagai alat propaganda. So, kita harus tetap berhati-hati dan memilah tren media sosial secara bijak. (c12/mel)

KEMUDAHAN dalam mengakses dan menggunakan teknologi deepfake telah menghadirkan sejumlah video-video yang cukup kontroversial sekaligus mind-blowing dan sempat mengguncang dunia maya. Apa aja videonya? Yuk, kita bahas satu-satu. (c12/mel)

KEBENARAN TENTANG FACEBOOK

Salah satu pengguna Instagram yang memiliki username @bill_posters_uk mengunggah video Mark Zuckerberg yang telah diedit dengan menggunakan teknologi deepfake. Video singkat yang berdurasi kurang dari 1 menit itu menayangkan Mark Zuckerberg yang tengah mengungkapkan bagaimana tujuan utama hadirnya Facebook bukan untuk saling menghubungkan orang-orang satu sama lain, melainkan untuk bisa mengumpulkan data-data orang banyak dalam satu platform.

CARDI B DENGAN WAJAH WILL SMITH

Video yang diunggah di kanal YouTube milik Myster Giraffe ini menampakkan wujud Cardi B yang tengah menghadiri acara The Tonight Show Starring Jimmy Fallon diganti dengan wajah milik Will Smith. Video ini semakin viral begitu kedua artis mem-posting ulang videonya di media sosial mereka masing-masing dan keduanya mengaku terhibur dengan editan video tersebut.

SPEECH DARI PRESIDEN OBAMA

Presiden Obama sempat menjadi sasaran untuk dijadikan video deepfake oleh komedian Jordan Peele. Di video tersebut, Peele mengganti speech yang diucapkan Presiden Obama dengan ucapan yang diisi oleh suara Peele yang membicarakan hal-hal random dan penuh candaan. Peele juga mengungkap bagaimana proses pembuatan videonya dengan menggabungkan suara dan gestur melalui aplikasi After Effects CC dan FakeApp.