MENCIPTAKAN produk yang inovatif menjadi tantangan tersendiri bagi seorang desainer produk. Apalagi, pada era Industri 4.0 ini, setiap orang punya kesempatan, khususnya di bidang desain produk, untuk berpartisipasi dalam pengembangan produk. Hal itu mendorong mahasiswa Jurusan Desain Produk (Despro) Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) untuk menyelenggarakan pameran desain industri terbesar melalui platform digital.
Despro Kreartif 15 merupakan pameran kolaborasi mahasiswa despro dengan Indonesian Design Studio (IDS) untuk yang kali ke-15. Pandemi membuat Despro Kreartif 15 beradaptasi dengan mengadakan pameran secara virtual melalui Zoom dan YouTube pada Kamis (29/7). Meski diadakan secara daring, mereka menampilkan kegiatan dan desain terbaik serta memberikan informasi up-to-date terkait dengan eksistensi desain produk yang dibutuhkan saat ini.
Baca juga:
Fitur Baru Instagram Music dan Reels
|
Untuk kali pertama, pameran virtual nasional tersebut menampilkan tiga acara sekaligus. Yakni, pameran ’’Infition” dengan tema produk new normal, karya ’’Final Project” dari mahasiswa tingkat akhir dan perguruan tinggi eksternal, serta webinar dan talk show. Nggak hanya itu, ada juga rewarding karya dalam Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) 2021 yang diikuti 21 perguruan tinggi prodi desain produk di seluruh Indonesia.
’’Infition merupakan singkatan dari ’infinity creation’ yang artinya kreasi tanpa batas. Tema ini kami angkat agar mahasiswa desain produk bisa terus bebas berkreasi dan berinovasi di tengah keterbatasan pandemi ini,” ungkap Anggi Widi Shafira, ketua himpunan desain produk.
Ada total 162 karya yang ditampilkan. Karya inovatif tersebut juga bisa dinikmati di website Indonesian Design Studio, sebuah media publikasi karya dalam ruang digital. Wadah pameran virtual itu bisa menghubungkan desainer produk dengan pelaku industri agar mampu berkolaborasi di dunia industri kreatif, lho.
Baca juga:
karya Seni di Balik Sampul Album
|
Karya-karya baru yang dihasilkan pun memiliki fungsi dan estetika yang berguna pada masa new normal. Misalnya DITRI, motor disinfektan roda tiga untuk menjangkau permukiman warga yang sulit dijangkau dengan truk penyemprotan disinfektan. Ada juga RDS 3 portable purifier mask, masker dengan penjernih udara agar pengendara sepeda motor bisa terhindar dari polusi dan virus.
’’Kami berharap semakin banyak orang yang termotivasi untuk terus berinovasi dan menggali ide desain yang lebih menarik serta mengikuti perkembangan zaman. Jadi, ketika nanti sudah berada di dunia kerja industri kreatif, masyarakat mampu menciptakan produk yang berguna bagi negara,” tutur Anggi.
Desain yang masuk untuk IIDSA 2021 kemudian akan dikurasi Forum Program Studi Desain Produk Indonesia. Tim kurator Despro Kreartif 15 berasal dari dosen desain produk. Setiap karya desain akan dipublikasikan dalam buku ber-ISBN dan bersertifikat nasional . Selanjutnya, acara Despro Kreartif 15 ditutup dengan pengumuman kompetisi desain masker dan lima best design dari hasil kurasi. (elv/c12/lai)