Zetizen.com – Hacker sering dicaci karena kemampuannya membobol situs. Stigma cybercrime pun lekat pada mereka. Padahal, nggak semua hacker itu jahat. Ada juga hacker yang dilibatkan dalam membongkar kasus besar tersembunyi serta mengungkap tindak kejahatan. Kasus apa ajakah itu? (bbc/ibtimes/slashgear/ndy/rat)
Membongkar Data Kasus Panama Paper
Bocornya 11 juta dokumen skandal pajak dari sebuah perusahaan konsultasi pemindahan dana asal Panama, Mossack Fonsesca, diketahui berasal dari ulah hacker. hacker itu meretas server Mossack Fonsesca. Seminggu sebelum kasus yang disebut Panama Paper itu diketahui publik, perusahaan tersebut mendapat laporan bahwa ada email gangguan di luar sistem dalam server email mereka.
Dokumen Mossack Fonsesca pun akhirnya bocor dan diketahui sebuah surat kabar asal Jerman, Suddeutsche Zeitung. Lalu, dokumen itu diteruskan kepada kelompok jurnalis global International Consortium of Investigative Journalists.
Dokumen tersebut berisi data dan transaksi rahasia keuangan para pemimpin politik dunia, skandal global, pengemplangan pajak, narkotika, dan senjata. Sejumlah nama dari kalangan atlet, konglomerat, bahkan pejabat di seluruh dunia yang menjadi klien ikut terseret dalam kasus ini.
Bela Presiden, hacker Indonesia Jebol Situs Inteljen Australia
Pada November 2013, Indonesia dan Australia sempat bersitegang karena inteljen Australia menyadap percakapan telepon mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jaringan internet Indonesia pun kabarnya juga disadap. Spionase Australia ini membuat geram para hacker Indonesia dan mengancam akan meretas situs-situs vital intelijen Australia.
Sikap ini bukan sekedar isapan jempol belaka untuk menakut-nakuti inteljen Australia. Sebagai bentuk perlawanan, hacker Indonesia berhasil menyerang situs vital asis.go.au hanya dalam hitungan jam. Situs tersebut sempat terus-terusan down sampai akhirnya mati total.
Mengungkap Rencana Tindakan Terorisme
OpParisIntel adalah salah satu kelompok hacker afiliasi kelompok Anonymous. Mereka berhasil mengungkap rencana penyerangan ISIS ke Indonesia dan negara lain seperti Perancis, Amerika Serikat, Italia, dan Lebanon. Rencananya, penyerangan itu akan dilakukan pada 22 November 2015. Mereka juga mengungkap titik-titik lokasi yang akan diserang. Yakni, tempat ibadah, kampus, dan acara konser.
"Tujuan kami membeberkan rencana ISIS agar semua orang siap siaga dan membatalkan rencana di lokasi itu,” tulis hacker Anonymous, dilansir dari IBTimes.
Berkat mereka, badan pertahanan di negara-negara yang menjadi target dapat memperketat keamanan dan melakukan tindakan antisipasi. Hingga saat ini, Anonymous dan beberapa kelompok cyber hacker lain terus melawan terorisme di dunia internet. Mereka berusaha meretas website, akun media sosial, dan menghapus video propaganda kelompok militant jaringan Teroris dunia.
Hacking Situs Bermasalah Buat Mencegah Cybercrime
Salah satu kelompok hacker Impact Team pernah mengendus kejanggalan situs kencan online Ashley Madison. Situs itu menarik biaya kepada para member yang ingin menghapus data pribadi mereka. Selain itu, Ashley Madison disinyalir berbohong dan nggak berniat menghapus seluruh data pribadi member.
Impact Team pun mengambil tindakan dengan mencuri 37 juta data penggunanya, termasuk catatan pribadi. Misalnya, nama, alamat, nomor kartu kredit, email, dan dokumen lain. Mereka menuntut situs kencan online itu agar ditutup karena rawan menimbulkan perselingkuhan di dunia nyata.