Zetizen.com - Lupakan sejenak soal rencana kepergian manusia ke planet Mars. Belakangan ini, kalangan ilmuan sedang fokus pada isu bahwa alien akan menyerang manusia bumi. Bahkan, pemerintah negara adidaya Amerika Serikat turut membahas isu penyerangan ini. Lantas, fakta apa di balik kabar tersebut? (bs/ndy/msh)
NASA Tembakkan Rudal, Timbul Kemungkinan Perang Rahasia Luar Angkasa
Beberapa waktu lalu, American space agency menggegerkan publik dengan merilis foto dari Kapal Apollo 11. Tampak di foto, sebuah rudal melintasi permukaan bulan. Foto itu diambil pada 20 Juli 1969, sebelum Neil Armstrong menjejakkan kakinya di bulan. Pemburu UFO, Paranormal Crubicle mengatakan bahwa foto tersebut dapat menjadi kunci fenomena alien yang selama ini menjadi bahan perdebatan.
Rudal yang ditembakkan National Aeronautics and space Administration (NASA) itu memiliki keanehan. Sebab, senjata dan misil butuh oksigen untuk melakukan ledakan. Padahal, oksigen sama sekali nggak ditemukan di ruang angkasa. Mustahil bagi sebuah misil untuk bergerak maju mengelilingi bulan tanpa ledakan. Karena itu, munculah dugaan bahwa NASA saat itu telah memiliki teknologi super canggih dalam program luar angkasa rahasia untuk menghancurkan basis alien di bulan.
Tahun ini, banyak rumor tentang sinyal dari luar angkasa yang mengejutkan dunia astronomi. Tak terkecuali bagi Stephen Hawking, profesor super jenius yang sedang meneliti fenomena ini. Banyak yang bilang bahwa sinyal tersebut merupakan cara alien untuk menghubungi manusia. Namun Hawking telah memperingatkan para ilmuwan untuk waspada membalas sinyal alien.
"Jika alien mengunjungi kita, dunia tidak ubahnya seperti ketika Columbus mendarat di Amerika, yang nantinya tidak akan baik bagi penduduk asli Amerika. Kita hanya perlu melihat diri kita sendiri seberapa intelegensi kehidupan yang mungkin terbentuk akan menjadi sesuatu yang tidak ingin kita temui," kata Hawking dilansir The Guardian.
Hawking percaya jika makhluk di luar bumi lebih berbahaya dan menyebabkan bencana. Ia juga memiliki kekhawatiran besar jika manusia mengirimkan sinyal balik pada alien, alien tersebut dapat mengetahui sistem pertahanan intergalaksi dan dapat melenyapkan Bumi.
Tak hanya menggegerkan ilmuan, para politikus pun diam-diam membahas soal alien. Melalui pesan elektronik yang dirilis Jumat minggu lalu, Wikileaks membocorkan diskusi antara Hillary Clinton dan juru kampanyenya John Podesta dengan astronot Edgar Mitchell, anggota misi Apollo 14 dan orang keenam yang pergi ke Bulan. Mereka mengadakan pertemuan rahasia tentang serangan makhluk luar angkasa.
Selama masa penelitiannya di bulan, Mitchell menemukan banyak bukti intelegensi makhluk luar angkasa. Astronot tersebut telah mengungkapkan bahwa dirinya mempercayai alien sejak pertama kali mendarat di Bulan. Sejak itu, dia menjadi sosok yang paling utama di komunitas UFO global.
"Bisa jadi kita akan sangat mendekati perang di luar angkasa. Kebanyakan satelit yang melintasi Bumi adalah milik Amerika Serikat, China dan Rusia. Dan uji coba senjata anti-satelit akhir-akhir ini tidak menujukkan faktor kengeriannya. Mungkin kedengarannya fiksi, tetapi potensi untuk terjadinya Star Wars di dunia nyata cukup nyata," tulis Mitchell ke email Podesta di tahun 2015 lalu.
Meanwhile, Hillary Clinton pernah berjanji jika ia terpilih sebagai Presiden AS, dirinya akan mempelajari lebih dalam mengenai UFO. Hal ini makin memicu spekulasi tentang adanya perang antara manusia dan makhluk luar angkasa.