Zetizen.com - Menurut hasil penelitian dari eMarketer, hanya 29 persen dari total jumlah populasi di Indonesia yang bisa mengakses internet. Itulah yang melatarbelakangi Hagorly M. Hutasuhut beserta timnya untuk mengembangkan Helion Wifi, sebuah balon udara yang dapat memancarkan sinyal wifi.
Banyak yang menyatakan, Helion WiFi merupakan pesaing dari Project Loon milik Google Inc yang akan diuji coba di Indonesia pada awal tahun ini. Namun, secara konsep, Helion WiFi berbeda dengan Project Loon. Helion WiFi memiliki konsep serupa dengan routers wifi yang bisa memancarkan sinyal wifi secara luas meski berada di atas gunung ataupun di tempat yang padat.
Prototipe Helion WiFi telah diuji coba untuk mengudara beberapa waktu lalu. Hasilnya cukup memuaskan. Dengan tenaga dari AC power, Helion WiFi mampu menembus ketinggian hingga 100 meter di atas permukaan tanah. Bukan hanya itu, Helion WiFi juga mampu memancarkan sinyal hingga radius 100 x 100 meter. ’’Secara teoretis, target minimum viable product kami adalah 2 km x 2 km,’’ ujar Hagorly kepada tim Zetizen.
Hagorly juga menuturkan, Helion WiFi bisa menjadi sebuah satelit jarak dekat. Sebab, dia dan timnya memang sedang melakukan pengembangan agar Helion WiFi mampu digunakan sebagai aplikasi yang strategis seperti memantau suatu wilayah dan mitigasi komunikasi ketika terjadi bencana alam. Helion WiFi juga dapat memantau perikanan dan pertanian.
Awal Februari ini, tepatnya pada Jumat (12/2/2016) bentuk sempurna Helion WiFi mengudara untuk kali pertama di sekitaran kampus ITB Bandung. Dalam hal itu, Hagorly sempat menemukan kesulitan. Salah satunya adalah penentuan target yang berupa requirement serta objektivitas produk yang ingin dikembangkan. Bukan hanya itu, setelah konsepnya selesai, dia pun harus segera merealisasikan konsep yang dibuatnya agar memenuhi target. ’’Kami merintis hal ini sejak kami kuliah atau sekitar 5 tahun yang lalu. Semoga bisa berjalan lancar,’’ ungkap pria yang menempuh gelar master di University College London tersebut. (afr/c23/adn)