Zetizen.com – Kebiasaan manusia yang merusak alam dengan nggak bertanggung jawab rupanya makin menjadi jadi. Salah satunya adalah perburuan satwa liar langka yang jumlahnya makin memprihatinkan. Nggak salah kalau akhirnya Dimension Data, perusahaan teknologi asal afrika selatan dan cisco asal Amerika bekerjasama mengembangkan sebuah sistem surveillance yang berfungsi untuk mengawasi dan menindak perburuan liar terhadap satwa langka di wilayah Kruger National Park, Afrika Selatan. Teknologi yang di dikembangkan tersebut dapat memonitor dan menelusuri kegiatan orang yang masuk hingga meninggalkan kawasan taman nasional tersebut.
Keputusan itu akhirnya diambil karena penurunan populasi satwa liar di benua hitam tersebut sudah memasuki tahap bahaya. Nggak hanya karena habitatnya rusak akibat pembangunan, perburuan liar pun juga jadi faktor yang memperburuk keadaan. Bahkan populasi badak di Afrika pada tahun 2014 berkurang sebanyak 1.215 ekor karena diburu. Artinya kurang lebih 3 badak mati setiap harinya akibat perburuan liar.
Inisiatif sistem perlindungan ini sendiri akan dipasang dengan mengandalkan banyak fitur teknologi terkini untuk menciptakan sistem pendeteksian bahaya yang terintegrasi. Sebab, para pemburu liar punya banyak cara untuk menembus batas pengaman taman nasional. Mulai dari naik helikopter, memotong pagar atau bahkan dengan diam diam menyelinap masuk.
Pada tahap pertama pemasangan sistem, Kedua perusahaan akan bekerjasama dengan para rangers, pawang binatang, pengawas keamanan hingga tim teknis dari pengelola taman nasional. Tujuannya untuk menciptakan Reserve Area Network (RAN) yang aman dan meng-install Wi-Fi hotspots di sekitar area utama. Adanya pemasangan infrastruktur tersebut memungkinkan monitoring terhadap segala aktivitas manusia di seluruh taman nasional dapat di lakukan dengan jauh lebih mudah.
“Kita akan menerapkan teknologi Connected Conservation. Kita tidak akan memakai cara dengan mendekati binatang-binatang atau menembak obat penenang untuk memasukkan sensor ini ke dalam tanduk atau memasukkan chip kebawah kulit mereka, karena itu bisa membuat binatang stres,” ujar Bruce Watson, Eksekutif Dimension Data, dilansir dari PC Tech Magazine.
Tahap selanjutnya akan dilakukan pemasangan CCTV, drone dengan kamera infrared, thermal imaging, sensor tracking kendaraan, serta sensor gempa bumi di setiap lokasi yang telah ditentukan. Teknologi canggih ini nantinya tidak hanya melindungi badak saja, tetapi juga melindungi spesies hewan langka lainnya, seperti gajah, singa, trenggiling, harimau di India, dan Asia, bahkan ikan pari yang terbilang langka di laut. (pctechmagz/gizmag/dhs/giv)