Zetizen-Saat ini hampir seluruh penyimpanan database maupun aplikasi dialihkan ke sistem cloud. Cloud storage adalah tempat penyimpanan yang diakses secara remote di ’’awan’’ atau ruang virtual. Nah, untuk mengelolanya, diperlukan tenaga cloud engineer. Yuk kenalan sama profesi satu ini!
Cloud engineer yang baik merupakan seorang software engineer yang piawai. Cloud engineer tahu bagaimana membangun aplikasi yang menggunakan infrastruktur cloud. Mereka menggunakan metode dan proses yang sama dengan software engineer. Jadi, cloud engineer itu bukan pawang hujan ya, hehe.
’’Aku tertarik dengan dunia IT sejak kecil. Waktu SMP, belajar pemrograman belum ada cloud. Yang kemudian membuatku tertarik menjadi cloud engineer adalah potensinya. Tren teknologi sepuluh tahun ke depan adalah layanan publik berskala besar, alih membangun server sendiri, orang akan berpindah ke cloud,’’ ungkap Michael Antonius, cloud infrastructure engineerGudangAda.
Cloud engineer bertanggung jawab dalam mendesain, membangun, dan mengelola layanan cloud. Mereka kemudian membuat laporan terkait data penggunaan sumber daya dalam cloud dan membuat kebijakan untuk diterapkan di perusahaan dengan akun publik cloud. Akun publik cloud cukup beragam. Di antaranya, AWS, Google Cloud, dan Azure.
Cloud engineer wajib memiliki pengetahuan tentang jaringan komputer, cloud yang digunakan, administrasi server, keahlian pemrograman, dan systematic thinking,’’ jelasnya. Pekerjaan cloud engineer juga didukung dengan beragam alat. Mulai Command-line Interface, Version Control System (Git), Infrastructure as a Code (IaaC), Bastion Host, Diagram Maker, hingga Monitoring Dashboard.
Pengetahuan dasar mengenai software adalah hal utama dalam dunia profesional cloud engineer. Kuliah di jurusan computer science akan sangat membantu. Eitsss, jurusan lain seperti keuangan, manajemen, dan hukum juga bisa berkarier sebagai cloud engineer kok. Tentu dengan mengikuti sertifikasi khusus, ya!
Setiap pekerjaan pasti punya tantangan tersendiri. Bagi cloud engineer, memilih desain infrastruktur yang cost-effective adalah salah satunya. Pemuda asal Tangerang itu harus melakukan riset mendalam untuk membandingkan harga tiap desain infrastrukturnya.
’’Dari pengalamanku, menjadi cloud engineer itu perlu ketelitian ekstra. Sebab, infrastruktur yang dirancang nanti dipakai banyak pelanggan. Kalau salah konfigurasi,
bisa fatal akibatnya,’’ ucap Michael. Di sisi lain, dia bangga bisa menjadi salah satu jembatan bagi Indonesia menuju infrastruktur yang lebih modern.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak perusahaan yang membutuhkan teknologi cloud. Dengan talent pool yang masih terbatas, kamu bisa cepat dikenal sebagai cloud engineer, lho. Wah, prospek yang cerah buat kamu yang tertarik dengan dunia IT nih! (elv/c18/lai)
Zetizen-Untuk bisa menjadi cloud engineer yang mumpuni, kamu perlu banyak berlatih. Termasuk meningkatkan kemampuan dengan mengambil sertifikasi. Sertifikasi itu juga bisa menjadi daya tarik dan membangun kepercayaan perusahaan terhadap kemampuanmu, lho. Nah, berikut beberapa sertifikasi yang bisa kamu ambil untuk persiapan
berkarier di dunia profesional! (elv/c18/lai)