Zetizen-Perusahaan bioteknologi terkemuka di dunia, Max Corp, mengumumkan sebuah produk luar biasa yang sedang mereka kembangkan. Produk itu adalah vaksin AT. Klaimnya, vaksin itu mampu menyembuhkan segala jenis penyakit.
Semua mata dunia tertuju pada Max Corp. Bukan hanya media yang ingin mendapat bocoran perilisan, banyak perusahaan yang mengincar formula vaksin tersebut untuk dijual kembali dengan harga tinggi. Karena terlalu berharga, formula vaksin AT hanya diketahui seorang ilmuwan.
Penelitian itu dilakukan di bawah divisi Newbio yang dipimpin Dr Philip. Meski namanya sudah mendunia, image Dr Philip tidak begitu baik. Dia dikenal sangat perfeksionis, tidak ramah, dan sedikit arogan. Dr Philip tak segan memarahi pekerja yang tidak becus. Sekalipun itu hanya kesalahan sepele. Jack, asisten lab pribadinya, dan Lany, si anak magang, sudah sering menerima teguran keras.
Setiap awal bulan, Max Corp mengadakan hari kunjungan untuk mahasiswa yang melakukan karyawisata. Kali ini divisi Newbio menjadi pemandu. ’’Kenapa tidak anak magang itu saja?” tanya Jack dengan nada tak suka. Lany mendengus kesal. ’’Kau yang paling ceroboh, aku tak suka jika kau mengacau uji coba hari ini,” tegas Dr Philip. Dengan berat hati, Jack bangkit dan berlalu.
’’Ini adalah lab utama kami. Di sebelah sini, ada kantor Dr Philip, tempat dia menemukan ide luar biasa!’’ jelas Jack. Sepanjang jalan, Jack terus melirik ke arah Karl, mahasiswa pendiam yang berjalan sendirian di belakang. Karl terdiam lama di depan kantor Dr Philip. ’’Hei, yang di belakang sana, ayo jalan,’’ teriaknya pada Karl.
Di antara 30 mahasiswa yang hadir, seorang mahasiswa yang terpilih dapat menjelajahi lab sepuasnya dan tinggal di asrama lab untuk semalam. Syaratnya, mereka harus bisa menjawab pertanyaan yang,diberikan pemandu. Tak disangka, Karl berhasil.
’’Perasaan soal ini hanya bisa dijawab jika berada di level asisten, bagaimana dia bisa tahu ,’’ batin Jack. Mengabaikan gelagat aneh Karl, Jack memberikan kartu akses labnya.
Setelah memandu, Jack kembali ke mejanya dan melanjutkan pekerjaan. Tiba-tiba terdengar amukan Dr Philip. ’’Besok tidak usah kembali bekerja, aku tidak butuh ilmuwan sok pintar sepertimu. Apa? Kau ingin naik jabatan? Mimpi saja!’’ teriaknya. Pintu terbuka, Lany keluar ruangan dengan wajah murka.
’’Dan kau Jack, pulang saja sana, tidak ada yang bisa kau lakukan dengan benar, menghitung koefisien saja salah!” teriaknya lagi. Jack yang sudah tidak tahan pun membanting laporannya dan pergi.
Keesokannya, dunia gempar. Kabar hilangnya formula vaksin AT dan Dr Philip tersebar cepat. Di koran, tertulis seorang mahasiswa menemukan pintu ruangan Dr Philip sudah dalam keadaan terbuka. Jas labnya tergeletak begitu saja di lantai dan ditemukan separo bagian obat Zolpynal. Menurut pengakuan satpam gerbang, mobil Dr Philip tidak terlihat meninggalkan gedung semalam. Artinya, dia tidak pulang, menguji coba vaksin sendirian. Lantas, di mana Dr Philip? Siapa yang menculiknya dan mencuri formula vaksin AT? (elv/c12/lai)
Jack si Asisten Lab
Jack adalah asisten lab Dr Philip yang bekerja paling lama dengannya. Lima tahun lalu, Jack bergabung dengan Max Corp karena kecintaannya pada dunia bioteknologi. Itu kenapa dia bertahan meski kerap dicerca Dr Philip. Vaksin AT merupakan penemuannya. Namun, dia dinilai belum cukup kompeten sehingga dialihkan ke Dr Philip.
Lany si Anak Intern
Meski baru bergabung tahun lalu, Lany jadi salah seorang pekerja lab terbaik. Dia pintar, cermat, dan cekatan. Lany mengalami insomnia dan sering bekerja lembur di lab untuk mencari kesibukan. Sebenarnya, dia sudah ingin berhenti, tapi gaji yang cukup besar membuatnya bertahan. Fokusnya mengumpulkan banyak uang dan sesegera mungkin untuk mengobati adiknya yang sakit parah.
Karl si Mahasiswa Karyawisata
Karl dikenal sebagai mahasiswa pindahan dijurusan bioteknologi. Teman sekelasnya selalu mengejeknya karena muka Karl cukup tua untuk mahasiswa baru. Tidak ada yang tahu berapa umurnya. Sebab, dia dikenal pendiam dan melakukan segala sesuatu sendiri. Namun, Karl sangat pintar. Selama berkaryawisata di Max Corp, dia selalu terlihat menerima panggilan dari ponselnya. (elv/c12/lai)