Kriiiiiing…!!! Bel istirahat berbunyi. Tanpa menunggu lama, semua murid berhamburan keluar kelas. Ada yang langsung ke kantin untuk mengisi perut kosongnya. Ada yang langsung mengambil bola basket dan show off di lapangan.
Tanah Jawa nggak sedekat perkiraanku. Belum lama bersantai di Bubat, tiba-tiba terdengar suara prajurit kesakitan. Aku bingung! Panah-panah melayang di sekitarku. Putri Dyah langsung menarikku untuk mencari perlindungan. Derapan langkah kaki terdengar semakin keras.
’’Jangaaan…!!’’ seorang laki-laki tiba-tiba menjauhkan cokelat bintang dari tangannya. Ellie pun merenggut marah. ’’Nanti saja kujelaskan,’’ kata laki-laki itu sambil menarik tangan Ellie. Mereka berlari kencang dan wanita tua tadi menyusul tak kalah cepat.
Suara kendaraan menghadirkan kenangan masa kecilku. Sederhana dan keterbatasan keluarga, tapi dari rumah bambu itu tumbuh kisah tak terlupakan. Ketenangan dan kebahagiaan hadir dari sederhana itu.