Zetizen.com - Film terbaru besutan Disney, Moana berhasil menggebrak box office dan juga mendapat review positif dari berbagai kritikus. Tokoh Moana sebagai gadis yang tinggal di sebuah pulau, sukses dikemas disney dengan apik. Tapi ternyata, sebagian plot dalam film Moana terinspirasi dari mitos lokal masyarakat Pasifik Selatan loh!
Maui
Maui sang Demi-God atau manusia setengah dewa, menjadi tokoh pendukung yang berperan banyak dalam film. Gimana enggak, berkat bantuan Maui lah Moana bisa menuntaskan misi-misinya dan menjadi seorang pelaut handal. Nah ternyata, sosok Maui beneran ada dalam legenda.
Yap, masyarakat polynesia (kepulauan di Pasifik Selatan, red) mempercayai adanya sosok Demi-God sebagai salah satu legenda bangsanya. Nggak jauh beda dari film, Maui dalam legenda polynesia mampu mengikat matahari agar nggak lari jauh-jauh dari Bumi. Juga menarik pulau dari dasar laut supaya bisa ditinggali manusia.
Hanya saja, penggambaran Maui dalam film dianggap terlalu berbau stereotype barat dan tidak sesuai sama gambaran masyarakat setempat. Ini terlihat dari tattoo dan kuncir rambut Maui yang dirasa nggak terlalu sesuai sama budaya asli lokal. Ahli antropologi pun mengakui hal itu.
“Setiap orang yang akrab dengan budaya dan sejarah Pasifik Selatan harusnya khawatir akan film itu," jelas antropolog Dionne Fonoti terkait stereotype barat dalam film Moana, sebagaimana dilansir Vanity Fair.
Namun sutradara John Musker lebih mau melihat dari sisi positifnya saja. “Aku tumbuh dengan kisah-kisah seorang Demi-God yang menarik pulau dari bawah laut. Kisah itu adalah cerita tidurku, menarik sekali pernah mendengarnya,” tuturnya lewat National Public Radio.
Nenek Moyang Bangsa Motunui
Salah satu konflik yang dialami tokoh Moana adalah mengenai ayahnya, sang kepala suku yang tegas melarangnya buat bepergian mengarungi laut. Kata sang ayah, bangsa motunui selalu menetap dan berkecukupan di pulaunya. Namun kemudian Moana memberontak setelah menemukan sisa-sisa kapal leluhurnya dan tahu kalau mereka adalah pengelana samudra.
Nah sekali lagi, hal begitu emang terjadi di dunia nyata, malahan bukan sekedar legenda. Menurut data sejarawan, nenek moyang bangsa polynesia emang orang-orang pengelana dari pulau ke pulau. Fakta itu lah yang diadopsi oleh sutradara John Musker menjadi bagian cerita film Moana.
“Dahulu mereka adalah masyarakat pelayar. Selama ribuan tahun, mereka adalah pelayar yang hebat. Kemudian ribuan tahun pula mereka jadi berhenti berlayar, dan tinggal menetap.” kata Musker kepada National Public Radio.
Kalau begitu, apa Musker berniat menghimbau warga polynesia buat berlayar lagi kayak yang diceritakan dalam film Moana, ya? Yang jelas, film Moana dapat review bagus dari berbagai kritikus film kayak Rotten Tomatoes (98%) maupun ImDB (8.3/10). Worth it buat ditonton nih!
Source: National Public Radio, Vanity Fair
Edited by Vera Khairifah