Zetizen - Juli ini, Netflix baru saja merilis Film horor Fear Street adaptasi dari buku karangan R.L. Stine. Film ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni Fear Street Part 1: 1994, Fear Street Part 2: 1978, dan Fear Street Part 3: 1666.Tiga Film ini bisa kamu tonton di Netflix setiap Jumat, 2 Juli, 9 Juli, dan 16 Juli. Sempat tertunda penayangannya karena pandemi, Film besutan sutradara Leigh Janiak hadir dengan cerita horor yang fresh.
Penggemar Film horor pasti sudah nggak asing lagi sama R.L. Stine, novelis horor legendaris yang beberapa karyanya diangkat ke Film layar lebar, salah satunya Goosebumps. Buku-buku Fear Street sendiri menerima banyak penghargaan seperti New York Times Best Seller, USA Today Best Seller, Publisher Weekly Best Seller, dan masuk daftar buku remaja best selling sepanjang masa. (elv/c12/lai)
Film dibuka dengan kasus pembunuhan di Shadyside. Remaja di kota ini memang kerap berselisih karena Shadyside dan Sunnyside yang bersebelahan memiliki lingkungan sosial yang berbeda. Bercerita tentang Deena (Kiana Madeira) yang putus dengan Sam (Olivia Scott) karena Sam pindah ke Sunnyside. Pertemuan kembali mereka juga berakhir tidak baik. Sebuah kecelakaan membuat mereka menemukan kutukan penyihir Sara Fier. Deena, Sam, bersama adik dan teman-temannya pun berusaha menemukan jalan keluar dari kutukan ini. Di part 1, Film horor ini terasa seperti Film ikonik scream, kamu akan dibuat takut dengan aksi-aksi menegangkan dengan nuansa tahun 1994 yang kuat.
Kali ini penonton akan dibawa ke musim panas 1978 di kamp Nightwing. Ziggy Berman (Saddie Sink) dan kakaknya Cindy Berman (Emily Rudd) yang tak pernah akur berjuang bersama untuk selamat dari kejadian menyeramkan di kamp tersebut. Satu per satu petunjuk kutukan mulai menjadi masuk akal setelah terjadi percobaan pembunuhan kepada salah satu pengurus camp Tommy Slater (McCabe Slye). Cukup berbeda dengan Film pertama, Film kedua justru memberikan kesan Film Halloween.
Di akhir Film part 2, Deena kembali melanjutkan misi untuk menghentikan kutukan setelah mendengar cerita dari C. Berman. Alih menghentikan kutukan, Deena malah melihat dirinya sebagai Sarah Fier pada 1666. Di part 3 ini kesan dan tones yang ditampilkan berubah dari dua Film sebelumnya. Menariknya, semua karakter dari Film pertama dan kedua akan dipertemukan di part 3 untuk menguak fakta di balik kutukan ratusan generasi. Wah! Jadi semakin penasaran tentang asal kutukan yang mengubah hidup warga Shadyside, ya!
Film trilogi ini memang diangkat dari buku karya R.L. Stine. Namun, dari puluhan buku Fear Street, Film trilogi ini merupakan gabungan adegan dan cerita dari beberapa buku. Di antaranya, Cheerleaders: The First Evil, The Surprise Party, The Wrong Number, Trapped, Lights Out, dan Fear Park: The First Scream. Menariknya, buku[1]buku ini bisa kamu temukan di adegan toko buku Film dengan pengarang Robert Lawrence yang ternyata merupakan kepanjangan nama depan R.L. Stine.
Meski dua kota ini nyata, faktanya nggak sama dengan filmnya. Shadyside terletak di Belmont County, Ohio, sedangkan Sunnyside adalah sebuah kota di Yakima County, Washington. Sebutan ’’Sunnyside” sebenarnya bisa ditemukan di 32 kota di Amerika, lho! Bukan penyihir Sara Fier, Sunnyside justru terkenal dengan legenda empat penunggang kuda apokalips, Sleepy Hollow.
Proses syuting dilakukan di Atlanta dan Georgia. Pada awal Film part 1, kamu akan melihat Shadyside Mall yang ternyata bisa kamu temukan juga di Film Cobra Kai, Zombieland 2, dan series Marvel. North DeKalb Mall di Decatur ini tutup sejak lama karena mengalami kerugian dan akhirnya disewakan sebagai tempat syuting. Kalau kamu memperhatikan, kantor polisi di Film ini juga sama dengan Hawkins Post di Stranger Things, lho! (elv/c12/lai)