Are You a Zetizen?
Show Menu

Review Film Jigsaw: Kembalinya Teror sang Monster, Masih Segar ataukah Usang?

Rafika Yahya Rafika Yahya 12 Nov 2017
Review Film Jigsaw: Kembalinya Teror sang Monster, Masih Segar ataukah Usang?

Zetizen.com - Tujuh tahun setelah Film terakhirnya, Saw 3D: The Final Chapter (2010), franchise yang disebut-sebut menjadi rajanya gore-slasher-thriller movie kembali lagi dengan judul Jigsaw. Dalam Film yang disutradarai oleh The Spierig Brother ini, sang "Jigsaw" diceritakan kembali hidup meski sudah mati hampir satu dekade lalu. Memasuki sekuel ke-7 nya, berhasilkan franchise mempertahankan kesegaran idenya? 

Dengan latar waktu sepuluh tahun setelah kematian John Kramer sang Jigsaw, teror kembali hadir di suatu kota. Temuan mayat dengan kondisi mengenaskan menunjukkan bahwa Jigsaw-lah orang yang membunuh mereka. Nggak heran kalau masyarakat mencurigai Jigsaw, meski 10 tahun lalu sudah mati, diotopsi, dan dimakamkan. Soalnya, mayat yang ditemukan benar-benar dalam kondisi tragis. Seperti bentuk kepala yang nggak keruan, misalnya. Atau cap puzzle yang menjadi ciri khas jigsaw ketika membunuh. Hal itu coba dikuak oleh Detektif Halloran (Callum Keith Rennie) dan asistennya, Detektif Hart (Cle Bennett), Dokter Logan (Matt Passmore) serta asisten dokter, Eleanor (Hannah Emily).

Di sisi lain, permainan ala sekuel-sekuel saw kembali ditampilkan. Ia layaknya sajian makanan utama yang memberikan pesan untuk mengakui kesalahan. Sebagai makanan pembuka, bumbu sadisme dengan balutan darah dan alat-alat penyiksaan disajikan dengan pas. 

Kali ini permainan diadakan di peternakan babi dengan empat orang sebagai ‘calon’ korbannya, yaitu Anna (Laura Vandervoort), Ryan (Paul Braunstein), Mitch (Mandela Van Peebles), dan Carly (Brittany Allen). Boneka legendaris jigsaw yang menaiki sepeda lengkap dengan alat pemutar rekaman pun dihadirkan.

 

Anna (Laura Vandervoort) dan Mitch (Mandela Van Peebles) terendam biji gandum (sumber: imdb)

Jebakan demi jebakan harus mereka lalui. Termasuk beberapa kaset yang memutar intruksi langsung dari Jigsaw, para penonton disuguhkan pemandangan darah yang menyebar dimana-mana, atau cincangan organ tubuh yang terlihat dengan jelas. Cukup unik, karena Jigsaw (2017) adalah sekuel saw pertama yang diloloskan oleh Lembaga Sensor Film (LSF) tanpa ada satupun scene gore yang dihapus atau diblur.

Seharusnya, Film bisa berjalan dalam waktu singkat tanpa harus melalui banyak jebakan dan darah yang berlinang-linang. Kalau saja para korban mau mengakui dosanya dan membuat jigsaw menunjukkan sedikit belas kasihnya. Sayangnya, mereka berempat justru berbohong dan nggak mau ngaku. Gimana caranya jigsaw nggak kesal, coba?

Rentetan teriakan, suara desingan benda tajam hingga daging segar yang dibalut darah kental; menjadi ‘kesenangan’ tersendiri bagi jigsaw yang berada dibalik permainan itu. Pertanyaannya, bagaimana cara jigsaw kembali?

 

 

Masing-masing karakter utama punya alibi yang membuat penonton mampu mencurigai siapapun (sumber: imdb)

Abadinya Sang Jigsaw

Seolah abadi, karakter jigsaw rasanya nggak pernah bisa mati. Kalau melihat ke awal keberadaan Film saw yang pertama, sosok jigsaw dilakoni oleh John Kramer, seorang manusia biasa yang menjebak beberapa orang ke dalam permainannya. Hal itu terus berlanjut hingga saw III di mana Ia diceritakan tewas. Namun, pada saw IV dan V, sosok John kembali dimuncukan lewat perannya yang berubah menjadi sosok Jigsaw.

Namun, pada saw VI, John Kramer benar-benar pensiun dari sosok Jigsaw. Mengingat jigsaw punya basis penggemar yang lumayan besar, mantan korban John Kramer bernama Hoffman menggantikan sosok Jigsaw. FYI, permainan di sekuel saw keempat adalah hasil rancangan Hoffman, loh.

Bisa disimpulkan kalau sosok jigsaw selalu abadi lewat segolongan orang yang menaruh kekaguman berlebih pada Jigsaw. Bagi mereka, jigsaw (dan tentu saja John Kramer) sudah tentu menjadi legenda berkat kepiawaiannya untuk ‘membunuh’ orang-orang yang dianggap layak dibunuh, alias berdosa. Dia juga meminta korbannya untuk kembali menyadari kesalahannya. Orang-orang ini berkumpul dalam suatu situs yang khusus membahas mengenai Jigsaw.

Lewat situs itulah, penonton dibebaskan untuk berspekulasi siapakah diantara Detektif Halloran, Detektif Hart, Dokter Logan serta Eleanor yang berada dibalik semua kejadian dan ‘bekerja bersama’ Jigsaw. Sebab, masing-masing dari mereka punya alibi yang patut dicurigai. Seperti Detektif Halloran dan Detektif Hart yang tampaknya berusaha menyembunyikan sesuatu. Atau Dokter Logan yang masih mengalami trauma paska menjadi tentara medis di medan perang. Serta, Eleanor yang ternyata punya studio khusus berisi alat-alat seperti yang digunakan jigsaw dalam permainannya.

Siapa jigsaw yang asli? Sepanjang Film pertanyaan itulah yang akan terngiang di kepala kamu. Dengan ending yang nggak bakal kamu tebak, penggemar gore pasti senang menonton Film yang sekaligus menandai tahun ke delapan bergabungnya Toni Bell (pemeran John Kramer) dalam sekuel saw ini.

 

Detektif Halloran (Callum Keith Rennie), Dokter Logan (Matt Passmore) serta asisten dokter, Eleanor (Hannah Emily) mengidentifikasi mayat yang ditemukan (sumber: imdb)

Sudah Overcook?

Sayangnya, alur kisah yang hampir sama dengan film-film thriller lain, seperti konspirasi para polisi dan tim forensik, hingga saling mencurigai satu sama lain bikin jigsaw nggak punya keistimewaan tersendiri. Pada dasarnya, smeua sekuel saw punya masalah utama yang sama, yakni kebengisan jigsaw yang diperuntukkan bagi kaum pendosa. jigsaw yang diceritakan abadi ini jadi cara tim produksi buat pamer kemampuan mereka mengeksplor plot dan memberikan plot twist yang (seharusnya) super duper epik.

Tapi, cerita tersebut terasa udah overcook. Rasanya, saw sudah benar-benar harus mengakhiri terornya. Soalnya, sekuel saw kali ini hanya bisa diselamatkan oleh dua hal. Pertama,scene gore yang memuaskan dahaga para pecinta Film thriller. Selain itu, alur paralel yang lumayan bikin bingung juga bikin kamu ikut merasakan sensasi nyata dari kebengisan yang diceritakan di dalamnya.

Apalagi, kalau kita ingat judul Film terakhir saw tahun 2010, yaitu Saw 3D: The Final Chapter (2010). Lalu jigsaw ini apa? Another chapter setelah "the final chapter"?

 

Editor: Fahri Syadia

RELATED ARTICLES

Please read the following article