Zetizen.com – Siapa yang pernah menonton anime Kabukibu! (Kabuki Club)? Yap, garis besar cerita tersebut memang menceritakan kesenian ala jepang Kabuki. Walau dikenal sebagai seni teater, kabuki juga nggak bisa dihilangkan dari unsur nyanyian (Ka), menari (Bu) dan skill (ki). Ketimbang bersandiwara ala Eropa seperti Romeo and Juliet, kamu justru akan mendengar dialog seperti suatu nyanyian. Kesenian ini juga sudah dicatat UNESCO sebagai Seni olah suara dan warisan Tak Berbentuk, loh. Yuk, simak fakta-fakta dari kabuki lainnya!
Diperankan Para Cowok (the asian collection)
Sama seperti Ludruk, karakter Kabuki banyak diperankan oleh cowok-cowok. Tujuan dari Kabuki sendiri sebenarnya memang memparodikan kehidupan masyarakat. Bahkan artis cewek yang bermain, lebih sering memerankan karakter cowok yang garang. Hmm.. unik banget ya?
Patung Okuni sebagai pelopor Kabuki (japanese search)
Meski kabuki banyak diisi oleh pemeran cowok, bukan berarti Kabuki lahir oleh para seniman cowok. Mulai dikenal pada abad ke-17, Kabuki justru dikenalkan oleh cewek bernama Okuni. Untuk membuat grup teater Kabuki, dirinya mengumpulkan para penari cewek untuk memparodikan keadaan soisal. Karena pada saat itu Jepang masih berideologi maskulin, para cewek tersebut akhirnya lebih banyak memerankan sikap-sikap cowok pada zaman tersebut.
Mie biasa dikenal sebagai Pose artistik dalam Kabuki (pinterest)
Wietss, mie disini bukan berarti mie goreng atau mie kuah yaaa. Dalam Kabuki terdapat beberapa adegan yang meminta aktornya mematung dalam beberapa saat. Saat mematung, aktor tersebut harus membentuk pose yang artistik. Pose inilah yang disebut dengan Mie dalam kabuki.
Make up mempengaruhi fungi karakter (FT)
Karakter Kabuki terbagi dalam 3 kategori, yakni karakter protagonis, antagonis dan karakter hantu atau iblis. Uniknya, kita nggak bisa membedakan perkarakter dari cara bermain atau kostumnya. Melainkan dengan melihat make up di wajahnya. Untuk karakter protagonis, akan terdapat warna merah pada karakter wajahnya. Warna biru menunjukkan karakter antagonis. Sedangkan karakter hantu atau iblis dibuktikan dengan garis make up coklat.
Bunyi Hyoushigi merupakan ciri khas pertunjukan Kabuki (JP Info)
Sebelum memulai pertunjukan kabuki, terkadang terdengar suara ketukan khusus. Ketukan ini akan terdengar saat sebelum dan sesudah pertunjukan kabuki dimulai. Alat musik ini terdiri dari 2 batang kayu yang bernama Hyoushigi. Cara memainkannya dengan memukulkan kedua kayu tersebut. Dari situlah muncul suara musik yang khas.
Sumber : Tsunagujapan, britannica
Editor : Fanny Kurniasari